BTPN Raih Laba Bersih Jadi Rp1,7 T

INILAHCOM, Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk meraup laba bersih sebesar Rp1,75 triliun sepanjang 2016 atau bertumbuh tiga persen jika dibandingkan 2015.

Dari perolehan keuntungan itu, BTPN menyalurkan kredit sebesar Rp58,6 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh satu digit yakni delapan persen (year on year/yoy), sedangkan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp66,2 triliun atau tumbuh 10 persen (yoy).

“Asas kehati-hatian tetap terjaga karena rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,79 persen,” kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng di Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Pertumbuhan kredit BTPN antara lain ditopang segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencapai Rp9,3 triliun, atau tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp6,9 triliun.

“Penopang lainnya adalah pembiayaan melalui BTPN Syariah yang tumbuh 36 persen (yoy) dari Rp3,7 triliun menjadi Rp5 triliun pada akhir Desember 2016,” kata Jerry.

Ia mengatakan selama 2016 BTPN banyak mengeluarkan investasi untuk mengembangkan layanan digital perbankan. Total, BTPN berinvestasi Rp611 miliar untuk layanan digital atau naik 232 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp184 miliar.

“Jika tidak memperhitungkan nilai investasi baru di TI sebesar lebih dari Rp600 miliar, maka sebenarnya laba perseroan mencapai di atas Rp2 triliun,” kilahnya.

Adapun aset BTPN tercatat naik 13 persen dari Rp81 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp91,4 triliun pada akhir Desember 2016. Pertumbuhan aset itu mendorong rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga pada posisi 25 persen.

Fungsi intermediasi BTPN didukung pendanaan (funding) yang tumbuh 12 persen (yoy) dari Rp65,6 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp73,3 triliun pada akhir Desember 2016.

Dalam pendanaan tersebut, selain Dana Pihak Ketiga sebesar Rp66,2 triliun, terdapat komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp7 triliun. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*