BTN Mulai Lakukan Pembiayaan KPR Non-Subsidi, Sahamnya Belum Mampu Bangkit

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menyatakan bahwa perseroan akan bertransformasi untuk tidak hanya fokus kepada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, namun juga kepada KPR non subsidi.

Bergesernya fokus penyaluran KPR tersebut diakui manajemen BTN memang sudah telah terlihat. Porsi dari total kredit BTN saat ini tercatat sebesar 45 persen untuk subsidi dan sebesar 55 persen untuk KPR bersubsidi.

Mengacu kepada porsi kredit perumahan tersebut menjadi tanda bahwa saat ini perseroan tidak hanya terkonsentrasi pada pembiayaan rumah subsidi. Karena pada dasarnya fokus BTN adalah untuk pembiaayaan perumahan, maka pembiayaan tersebut tidak hanya mengandalkan dari yang subsidi saja.

Agar dapat mendukung peningkatan kontribusi KPR nonsubsidi, BTN akan meningkatkan kerjasama dengan sejumlah perusahaan bermodal besar. Hingga akhir kuartal I-2014 market share BTN untuk kredit perumahan mencapai 24 persen. CAR (rasio kecukupan modal) BTN tercatat sebesar 15,74 persen, sehingga masih dapat mengcover kebutuhan-kebutuhan perusahaan.

Secara umum, perseroan memiliki target pertumbuhan kredit antara 15 hingga 17 persen. Adapun CAR yang dipatok perseroan mencapai 16 persen.

Melihat kemajuan yang dilakukan BTN saat ini sebagai bank yang sangat bersahabat dengan masyarakat terutama dalam hal kepemilikan rumah maka langkah tersebut dipandang sebagai suatu kemajuan. Selain itu laporan kinerja keuangan perusahaan yang juga terlihat memuaskan menjadi dasar penilaian positif bagi investor atas kinerja perusahaan.

Dari lantai bursa hari ini (8/5), terlihat bahwa BBTN berhasil dibuka menguat tipis pagi tadi dari posisi penutupannya yaitu naik 5 poin menjadi 1.100 poin, hingga saat ini terlihat saham BBTN masih terus menguat dengan jumlah transaksi saham tercatat lebih dari 160.000 lot saham.

Secara teknikal, terlihat bahwa indikator MA 5 masih berada dibawah BB tengah dengan pola kian menurun. Indikator lain seperti ADX, juga menunjukkan bahwa garis -DI diatas+DI juga dengan pola melebar, sedangkan RSI masih flat pada level 34%. Level resistence berada pada 1.404  dan level suport pada 1.055 poin.

 

 

Stephanie Rebecca/Analyst Equity Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*