BSM Incar Pembiayaan Perumahan hingga Rp10 T

INILAHCOM, Jakarta–PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) membidik realisasi pembiayaan perumahan atau produk BSM Griya dapat mencapai Rp10 triliun hingga akhir 2016.

Wakil Senior Presiden Eksekutif BSM Bustami kepada Antara di Jakarta, Rabu (15/6/2016), mengatakan dari Januari hingga Mei 2016, permintaan pembiayaan syariah untuk perumahan cukup bergeliat, meskipun kondisi perekonomian domestik masih terpengaruh perlambatan ekonomi global.

Hingga Mei 2016 saja, pembiayaan perumahan BSM sudah mencapai Rp9,6 triliun.

“Hingga akhir tahun bisa lebih Rp10 triliun, namun kita ingin jaga juga kualitas pembiayannya,” ujar dia.

Hingga bulan kelima ini, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) untuk perumahan, kata Bustami, masih terjaga di bawah empat persen. NPF sektor perumahan lebih baik, jika melihat NPF BSM secara gross yang berada di 6,23 persen pada Mei ini.

Meskipun demikian, di sisa tahun, potensi pembiayaan bermasalah bisa saja meningkat, karena masih banyaknya tekanan terhadap daya beli masyarakat.

Apalagi, segmen pasar BSM di pembiayaan perumahan adalah pasar menengah dan menengah ke atas, yang cukup rentan dengan dampak negatif dari pelambatan ekonomi global, seperti lesunya harga komoditi.

Namun, Bustami berharap rencana insentif Bank Indonesia untuk melonggarkan peraturan rasio pinjaman perbankan dibandingkan aset (loan to value/LTV) perumahan pada tahun ini, dapat mengerek naik permintaan perumahan syariah.

“Kami ingin lihat kondisionalitas pelonggaran itu juga, karena saat pelonggaran pada tahun lalu, ada kondisionalitas dari NPF, yang akhirnya tidak begitu berpengaruh ke kami,” ujar dia.

BSM menyasar mayoritas segmen pasar perumahan nonsubsidi dengan harga rumah di kisaran Rp250 juta-Rp750 juta.

Pembiayaan perumahan BSM juga menjadi salah satu dari lima produk ritel unggulan anak usaha PT. Bank Mandiri Tbk itu.

Hingga Mei 2016, pembiayaan perumahan atau BSM Griya mendominasi portofolio pembiayaan konsumer BSM yang sebesar Rp13,8 triliun. Pembiayaan konsumer itu juga hampir mencakup 50 persen dari total portofolio pembiayaan ritel sebesar Rp29,3 triliun per Mei 2016. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*