BRI beri sinyal kenaikan bunga 25 bps di 2016

JAKARTA. Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan alias BI rate pada level 7,5%. Padahal, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunganya setelah hampir satu dekade berada pada level yang mendekati nol persen.

The Fed mengerek kenaikan suku bunga acuan menjadi 0,25% – 0,50% Menanggapi kebijakan ini, industri bank umum tentu tidak akan serta merta mengerek suku bunga mereka.

Namun, apabila The Fed mengisyaratkan kenaikan secara bertahap tahun depan, BI rate tentu akan mengikuti. Hal itu pula yang akan menjadi acuan bank umum untuk menaikkan suku bunga. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, salah satu yang sudah mempertimbangkan.

“Kalau sekarang masih sama (suku bunga), tetapi nanti setelah Fed secara berjalan menaikkan suku bunga, maka bank juga akan mengikuti kenaikan suku bunga rate. Untuk tahap awal bisa segitu (25 basis poin),” imbuh Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI kepada KONTAN, Kamis (17/12).

Yang pasti, sambung dia, kenaikan suku bunga acuan Fed sudah diprediksi oleh pasar, sehingga tidak akan ada gejolak. Bahkan, ia melanjutkan, pasar menyambut baik dengan kebijakan bank sentral AS tersebut.

Kenaikan bunga acuan Fed, menurut Haru, menggambarkan kepercayaan diri negeri Paman Sam itu mulai pulih. Sebagai negara dengan GDP terbesar di dunia dan konsumer terbesar, sinyal ini membuat pasar optimis.

“Jadi, isunya bukan sekadar suku bunga, namun pertumbuhan yang sangat dinantikan oleh pasar. Tahun depan, bunga tentu akan menyesuaikan naik,” pungkasnya.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*