Brent stabil di bawah US$ 86, WTI di US$ 81

NEW YORK. Harga kontrak minyak jenis Brent ditutup stabil di bawah level US$ 86 per barel pada Selasa (29/10). Padahal pada transaksi sebelumnya, harga minyak Brent sempat anjlok ke level US$ 85 sebarel. Kenaikan tipis harga minyak Brent ini disokong oleh reli pada pasar saham Eropa dan pelemahan dollar AS.

Asal tahu saja, bursa Eropa menanjak pada awal pembukaan yang diakibatkan oleh lompatan saham-saham blue chip. Investor membeli saham-saham lini pertama ini karena kinerja mereka yang melampaui estimasi analis. Ini menandakan akan terjadinya pertumbuhan permintaan minyak dari zona Eropa.

Sementara itu, dollar AS melemah setelah data sektor jasa AS pada Oktober lalu tumbuh melambat sejak April. Pelemahan dollar membantu konsumen global untuk membeli komoditas yang menggunakan mata uang dollar seperti minyak.

Namun, data ekonomi China pada Selasa kemarin menunjukkan, laba pada sektor industri mengalami penurunan untuk kali pertama dalam sembilan bulan pertama 2014. Hal ini mengindikasikan akan terjadi perlambatan ekonomi pada negara importir minyak terbesar dunia tersebut.

“Kami melihat pasar minyak tampak stabil saat ini. Sepertinya, dalam jangka panjang, kisaran pergerakan harga minyak hanya US$ 5,” jelas Olivier Jakob, oil analyst Petromatrix.

Catatan saja, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Desember turun 10 sen menjadi US$ 85,73 per barel. Sedangkan harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember naik 5 sen menjadi US$ 81,05 per barel.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*