Brazil Resesi Lagi

INILAHCOM, Rio De Janeiro – Brazil telah jatuh kembali ke dalam resesi, memperdalam kesuraman di ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu, yang sudah babak-belur oleh penurunan harga komoditas, krisis politik dan skandal korupsi. Pada kuartal kedua tahun ini, produk domestik bruto (PDB) tergelincir 1,9 persen, menurut angka resmi yang dirilis Jumat.

Produk domestik bruto sudah turun 0,7 persen pada kuartal pertama, lembaga statistik pemerintah IBGE mengatakan.

Ekonomi Brazil telah berada dalam kesulitan selama empat tahun, sejak berakhirnya booming yang didorong oleh ekspor komoditas, terutama ke China. Penurunan harga minyak dan komoditas lainnya telah menekan lubang besar dalam anggarannya.

Menambah malaise ekonomi adalah meningkatnya krisis politik di mana Presiden Dilma Rousseff menghadapi desakan untuk pengunduran diri dan ketidakpuasan — bahkan di antara banyak pendukungnya sendiri — atas langkah-langkah penghematan. Sebuah penyelidikan korupsi besar yang bernama Operasi Cuci Mobil telah mengungkap skema suap dan penggelapan yang berputar di sekitar raksasa perusahaan minyak milik negara Petrobras dan melibatkan para politisi dan eksekutif senior. Partai Buruh Rousseff juga telah terseret ke skandal tersebut.

Sebuah pemulihan cepat belum bisa diharapkan, karena pengangguran terus meningkat dan mata uang nasional, real, turun sekitar 25 persen tahun ini terhadap dolar AS. Awal bulan ini, sebuah survei bank sentral terhadap para ekonom untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa kontraksi akan berlanjut sampai 2016 pada tingkat dangkal.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi tetap di perkiraan 9,32 persen pada tahun ini, tetapi mengangkat proyeksi 2016 untuk kenaikan harga menjadi 5,44 persen dari 5,43 persen. Moody’s telah memangkas rating kredit Brazil menjadi mendekati status sampah, yang mencerminkan meningkatnya kesulitan dengan utangnya.

Data pada Jumat menunjukkan penurunan curam kuartal kedua di sektor industri, mencakup industri minyak yang bermasalah berpusat pada Petrobras, di 4,3 persen. Pertanian, di mana Brazil merupakan salah satu produsen utama di dunia untuk komoditas-komoditas seperti kedelai, gula dan unggas, tergelincir 2,7 persen. Mencerminkan pelambatan negara itu, belanja konsumen turun 2,1 persen, penurunan kuartalan kedua berturut-turut. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*