Bos Bank Mandiri Sebut Pasar Keuangan RI Masih 'Cetek'

Jakarta -Budi G Sadikin, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), mengatakan pasar keuangan Indonesia masih belum dalam. Dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand, pasar keuangan Indonesia masih tergolong tidak dalam alias cetek.

“Sektor keuangan ini seperti darah. Tapi pasar valas kita masih US$ 5 miliar/hari. Malaysia dan Thailand jauh lebih tinggi,” tegas Budi dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Di negara-negara tetangga tersebut, lanjut Budi, perputaran dana di pasar valas bisa mencapai US$ 11-15 miliar per hari. “Jadi market kita sangat kecil,” ujarnya.

Padahal, tambah Budi, ekonomi Indonesia jauh lebih besar ketimbang 2 negara tersebut.

“Ini sangat rendah dibandingkan negara-negara lain dan dibandingkan kebutuhan pendanaan infrastruktur dan sektor riil nasional,” sebutnya.

Isa Rachmatarwata, Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan, mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk memperdalam pasar keuangan dalam negeri. Selain memperbanyak penerbitan instrumen yang sudah ada, akan diperkenalkan pula instrumen-instrumen baru.

“Terkait government securities, sudah menyediakan 3 segmen yaitu traditional bonds, retail bonds, dan sukuk (obligasi syariah). Kami akan memperkenalkan product based infrastructure finance. Juga mencoba kemungkinan pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi, tapi credit rating menjadi kendala,” jelas Isa.

(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*