BoJ Nilai Saatnya Naikkan Suku Bunga Acuan

INILAHCOM, Tokyo – Bank of Japan (BoJ) menilai kondisi ekonomi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia ini telah melanjutkan tren pemulihan moderat.

Pejabat bank sentral Negeri Matahari Terbit ini menjadi lebih yakin tentang ekonomi negaranya sejak kemenangan tak terduga Donald Trump dalam pilpres November lalu.

Perubahan secara cepat ini menghasilkan pembahasan BoJ perlu menaikkan suku bunga. Pertimbangan ini hanya tiga bulan setelah bank sentral ini tidak agresif lagi menaikkan inflasi hingga 2 persen, seperti mengutip marketwatch.com.

Rasa optimis terhadap perkembangan ekonomi saat ini merupakan pertama kali sejak Mei 2015 lalu. BoJ ingin menutup tahun 2016 engan catatan positif dengan pembahasan kebijakan moneter baru. Walaupun sejak awal tahun ini diwarnai dengan gejolak ekonomi global.

Kebijakan terakhir BoJ untuk suku bunga jangka pendek masih minus 0,1 persen dan target imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun sekitar nol persen. Sikap lain adalah akan terus membeli obligasi pemerintah seperti sebelumnya dengan anggaran 80 triliun yen.

Sementara pemerintah Jepang memperkirakan ekonomi akan tumbuh 1,5 persen dengan target infalai di awal tahun fiskal yang berakhir April 2017. Pertumbuhan ini diyakini akan lebih cepat dari tahun 2016 di 1,3 persen.

Sedangkan ekspansi masih belum terlalu agresif. Walaupun terjadi tren konsumsi domestik mengalami perbaikan. Kondisi ini masih menunjukkan peningkatan stabilitas perekonomian di bawah kepemimpinan Shunzo Abe sebagai perdana menteri. Abe dikenal sangat gigih memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Paket ekonomi yang diluncurkan pada Oktober lalu diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan pada tahun fiskal berikutnya.

Indeks inflasi konsumen diproyeksikan sebesar 1,1 persen dari estimasi fiskal di tahun anggaran 2016. Laju inflasi secara perlahan diperkirakan akan mengangkap nomina pertumbuhan ekonomi mencapai 540 triliun yen pada tahun ini.

Ini menembus level puncak pada tahun 1997 di 533 triliun yen. Pada tahun 2017, PDB ditargetkan mencapai 554 triliun yen.

Hal ini bersamaan dengan pelemahan yen dan meningkatnya harga komoditas seingga dapat mendorong laju ekspor termasuk ke negara penghasil sumber daua. Untuk itu bisa diimbangi dengan menaikkan harga sembako.

Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan konsumsi swasta di 0,8%. Atau naik tipsi dari yang dicatatkan pada 2016 yang menargetkan pertumbuhan konsumsi akan mencapai 0,7%.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*