BoJ Akan Mendiskusikan Dampak Harga Minyak Sering Menurun


shadow

Financeroll – Harga minyak yang turun rendah di Asia membuat Bank Of Japan sedang berfokus untuk mendiskusikannya terkait mempertimbangkan inflasi dalam laporan di minggu ini.

Penilaian dari BoJ mengkin melihat dari indeks harga konsumen yang mengikuti tren peningkatan dari paruh kedua tahun fiskal ini. Beberapa pejabat melihat potensi BoJ untuk memangkas dengan proyeksi inflasi sampai Maret tahun depan dan pada tahun fiskal berikutnya.

Efek kemerosotan harga minyak sejak Juni, BoJ mengatakan pandangannya bahwa inflasi mungkin untuk mencapai target 2 persen sekitar pertengahan tahun mulai April 2015. Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mencoba untuk mendorong inflasi, namun tidak termasuk makanan segar yang utama naik 2 persen. Harga konsumen inti naik 1,1 persen pada bulan Agustus, termasuk efek kenaikan pajak penjualan awal tahun ini.

Menurut catatan kami, ini tidak dapat dielakkan bagi BOJ untuk memangkas outlook inflasi waktu dekat kepada harga minyak. Haruhiko Kuroda dan para Dewan akan membuat kebijakan moneter pada pertemuan nanti di akhir tahun pada tanggal 31 Oktober. Hal ini nantinya akan diberitahukan outlook semi tahunan tentang ekonomi dan mengenai harga.

Seperti yang dikatakan Kuroda pada 10 Oktober lalu, yang menunjuk untuk mendorong ekonomi jangka panjang Jepang dan harga minyak yang lebih murah. “Impor Jepang dalam jumlah besar harga minyak menjadi jatuh. Harga minyak itu sendiri adalah nilai tambah bagi perekonomian seperti meningkatkan syarat-syarat perdagangan dan meningkatkan pendapatan riil,” ucap Kuroda mengatakan pada konferensi pers di Washington.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*