Black September, Hati-hati

shadow

A plastic bear sits on a computer screen in front of the DAX board at the Frankfurt stock exchange

FINANCEROLL – EURUSD turun -0.06%, atas harapan kebijakan stimulus lagi yang akan diterbitkan ECB selain masalah krisis Ukraina. Uni Eropa akan memutuskan sanksi bagi Rusia pada Jumat Esok. Sanksi baru ini akan dijalankan mulai Senin depan. Sanksi ini akan menekan Sektor energi, pertahanan dan keuangan Rusia. Eropa meminta Rusia menarik pasukannya dari Ukraina, dan menghentikan pasokan senjata ke pejuang pro Rusia. Rusia sendiri menyangkal mengirimkan pasukan ke Ukraina dan meminta Ukraina berunding dengan pejuang pro Rusia
Dolar naik atas Yen, atas sentimen kenaikan saham dan harapan bahwa PM Shionzo Abe akan ungkapkan jajaran kabinet baru yang dianggap lebih agresif untuk menginvestasikan dana-dana pensiun. Prospek masuknya dana pensiun kedalam pasar saham telah memicu 1.5% kenaikan indek Nikkei hari ini dan mendorong USDJPY naik +0.59% pada posisis tertinggi atas Yen.
Data ekonomi AS menyatakan adanya kenaikan harga perumahan sebesar 1.2% di bulan Juli. Pulihnya harga hunian saat ini sebagaimana saat ledakan properti pada 2006 silam, yang kemudian harga rumah turun 11.9%. Data ekonomi yang tengah dinanti adalah angka tenaga kerja AS. Dari data minggu lalu, menunjukkan adanya penurunan angka konsumsi rumah tangga AS untuk pertama kalinya dalam satu semester terkini. Menurunya angka konsumsi ini indikasikan resesi setelah Ekonomi AS membaik dalam 5 tahun terakhir.

 
Secara keseluruhan, pengangguran AS masih diatas normal. Hal ini akan membebani proses pemulihan ekonomi AS dengan indikator ekonomi di kuartal kedua yang juga mash muram. Angka konsumsi masih menjadi indikator bagi perekonomian AS yang banyak didorong oleh sektor konsumsi. Pertumbuhan ekonomi masih 2 persen, masih banyak aksi-aksi M&A kedepannya. Pesanan tiket pesawat juga masih banyak dan cepat. Para konsumen masih baik-baik saja. Musim liburan masih menjelang ditengah potensi dukungan kebijakan dari The Fed dan bank sentral lainnya. Indek saham masih mendekati angka puncaknya dengan berbagai sentimen positif ini. Memang semua ini terlihat tidak umum atau lazim, namun faktanya ini semua cukup menjadi modal akan kenaikan pasar lebih lanjut.

 
Para investor ritel umumnya paling telat dalam menyikapi perubahan pasar. Valuasi rata-rata pada pasar sepanjang sejarah adalah puncak-puncak di tahun 1929,1999 dan 2007 yang kemudian diikuti dengan jatuhnya pasar. Dalam 34 bulan terakhir belum terjadi koreksi lebih dalam dari 10 persen. Umumnya, bursa saham akan terkoreksi setelah 12 bulan. Akan terjadi Koreksi atau tidak, yang pasti kenaikan pasar yang terjadi saat ini dianggap paling panjang sejak 1929. Jika kita berpikir harga akan naik terus, ingatlah bahwa bulan September umumnya bursa saham jatuh. Bulan yang paling buruk, bulan Oktober baru mulai menggeliat kembali.

 
Diatas itu semua, berbagai pihak nampaknya masih bernafsu untuk beli. Jika anda tergoda untuk juga melakukannya, yakinlah ikut karena anda yakin dan bukan karena ikut-ikutan. Setidaknya tunggu hingga pasar terkoreksi sebelum melakukan pembelian. Cepat atau lambat, pasti akan terkoreksi, bersabarlah. Semakin lama saham-saham ini akan jatuh, semakin sedikit kiranya kita bisa terlibat dalam kenaikan pasar selanjutnya. (Lukman Hqeem | @hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*