BKSL ingin konversi utang valas ke rupiah

Bogor. Emiten properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana mengkonversi seluruh utang dalam valuta asing ke rupiah tahun ini. Hal itu untuk mencegah kerugian kurs dan mendorong peningkatan profit.

Keith Steven Muljadi, Presiden Diretur BKSL mengaku tengah menjajaki beberapa alternatif pendanaan untuk refinacing utang dalam mata uang dollar AS (USD). “Kita tengah tengah jajaki pinjaman dalam rupiah. Juga akan kita jajaki opsi Medium Term Notes (MTN) dan obligasi konvensional,” ungkap Steve, Selasa (8/2).

Aksi hedging juga salah satu alternatif yang dipelajari BKSL untuk menurunkan eksposure dollar dalam neraca keuangan. Namun altenatif tersebut masih harus dikaji lebih dalam mengingat biaya hedging mahal.

Mengurangi ekposure dollar merupakan salah satu fokus utama BKSL tahun ini guna menjaga kesehatan kondisi keuangan. BKSL memiliki total utang valas sebesar US$ 39,8 juta yang terdiri dari US$6,8 juta merupakan outstanding pinjaman dari CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch dan US$33 juta dalam bentuk notes kepada Winter Capital Pte. Ltd.

Steven mengungkapkan, tahun lalu BKSL telah berhasil menurunkan utang dollar dari US$ 39,8 juta menjadi US$ 24.4 juta. BKSL telah mengkonversi sebagian utang valasnya ke Winter Capital.

Seperti diketahui, adanya utang valas telah menekan kinerja BKSL di kuartal III tahun 2015 di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. BKSL mengalami rugi selisih kurs senilai Rp 70,58 miliar atau melonjak dari posisi setahun sebelumnya yang hanya Rp 1 juta.

Rugi selisih kurs turut menekan profit BKSL. Pada kuartal III/2015, BKSL mencatatkan rugi bersih Rp 125,51 miliar. Padahal, pendapatannya hanya turun 16,13% secara year on year (yoy) menjadi Rp 398,18 miliar.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*