Bisnis Properti Singapura Terancam

Siapa yang tak tahu bahwa Singapura sangat memperhatikan bisnis properti dalam negerinya. Sudah menjadi rahasia umum kalau Singapura cukup bergantung dari sektor yang satu ini selain sektor pariwisata. Namun tampaknya situasi terkini tak seindah dulu. Beberapa hari lalu otoritas moneter Singapura mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menahan agar mereka tidak berinvestasi properti di luar Singapura.

Peringatan ini dikeluarkan terkait data yang menunjukkan besarnya uang yang beredar di sektor properti luar negeri. Jika ditotal maka selama tahun 2013 dapat mencapai 2 miliar dollar Singapura. Perputaran uang di negeri ini sangatlah luar biasa. Tak heran sebab Singapura merupakan negara yang pendapatan per kapita nya mencapai Rp 634 juta.

Menghadapi hal ini maka otoritas menyatakan resko-resiko yang ada untuk investasi diluar Singapura. Otoritas juga akan lebih aktif dalam melakukan pengawasan akan kegiatan investasi. Hal ini dapat meredam ketidakstabilan finansial dan juga memberi rambu-rambu yang jelas bagi masyarakat sehingga tidak asal berinvestasi karena tergiur iming-iming bisnis properti.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengatakan situasi ini sangatlah tidak menguntungkan bagi Singapura. Derasnya uang mengalir ke luar Singapura bisa memberi dampak yang kurang baik bagi perekonomian dan juga kestabilan dunia investasi Singapura. Selain pihak otoritas moneter maka pemerintah harus turut juga mengambil kebijakkan untuk menghadapi hal ini.

 

Tania Tobing/Analyst at Vibiz Research/VM/VBN-CNN Money
Editor: Jul Allens
Images: Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*