BI Pertahankan Suku Bunga, Pasar Domestik Bergerak Variatif

BI Pertahankan Suku Bunga, Pasar Domestik Bergerak Variatif

Financeroll – Diperthankannya BI Rate tetap di posisi 7,5% mendorong nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat 114 poin ke posisi Rp 11.972 dibanding sebelumnya Rp 12.086 per dolar AS. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 4 poin setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif. Investor asing masih berburu saham, sedangkan pelaku pasar domestik ambil untung. Indeks sempat naik ke zona hijau hingga ke level tertingginya di 4.500,322. Pergerakannya indeks di zona merah tidak terlalu dalam dan dalam rentang tipis.

Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5% menunjukkan fundamental ekonomi domestik stabil dan berdampak ke penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Fundamental ekonomi domestik yang kondusif juga terlihat dari cadangan devisa Indonesia yang naik menjadi USD 100,651 miliar pada Januari 2014. Posisi cadangan devisa di atas USD 100 miliar itu membuat psikologis pelaku pasar keuangan domestik baik, itu juga yang membuat transaksi rupiah menguat.

Diperkirakan untuk jangka menengah pergerakan rupiah masih tetap kondusif terhadap dolar AS meski dibayangi sentimen dari pengurangan stimulus keuangan (tapering off) bank sentral AS (the Fed). Adanya kepastian the Fed yang komitmen untuk tetap menjalankan kebijakan moneter longgarnya membuat pasar stabil.

Dari dalam negeri, beberapa pelaku pasar keuangan saat ini sedang bersikap waspada menjelang publikasi neraca pembayaran dan transaksi berjalan Indonesia pada 14 Februari. Seiring penguatan di transaksi antarbank, pada kurs tengah BI mata uang lokal ini juga menguat menjadi Rp 12.073 dibanding sebelumnya (12/2) di posisi Rp 12.115 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 6,775 poin (0,15%) ke level 4.489,511 berjalan datar menyusul aksi wait and see investor. Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%. Bank sentral juga menargetkan inflasi 4,5% plus minus satu persen di 2014.

Indeks sempat menanjak setelah pengumuman inflasi yang terkendali ini. Sayangnya aksi jual investor domestik memaksa indeks balik lagi ke zona merah. Pada akhir perdagangan, Kamis (13/2), IHSG ditutup menipis 4,626 poin (0,10%) ke level 4,491,660. Sementara Indeks unggulan LQ45 ditutup turun tipis 1,603 poin (0,21%) ke level 754,677.

Tercatat hanya dua sektor yang masih bertahan positif, sektor keuangan dan industri dasar. Transaksi investor asing hingga sore hari ini terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 165,66 miliar di seluruh pasar. Perdagangan sore hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 160.310 kali pada volume 4,259 miliar lembar saham senilai Rp 4,579 triliun. Sebanyak 129 saham naik, sisanya 156 saham turun, dan 78 saham stagnan. [geng]

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*