Jakarta -Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan bergerak wajar di kisaran Rp 11.600-Rp 11.800 per dolar AS sepanjang 2014.
“Saat ini nilai tukar di kisaran Rp 11.704 per dolar AS. Perkiraan kita rata-rata di angka Rp 11.600-Rp 11.800 per dolar AS sepanjang 2014,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks DPR/MPR/DPD, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Agus menjelaskan, perkirakan nilai tukar rupiah tersebut didasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi berkisar di angka 5,1-5,5%. “Atau kira-kira di tengah-tengah, di angka 5,3%,” ujarnya.
Sementara untuk inflasi, BI akan terus menjaga agar berada dalam rentang 4,5% plus minus 1. “Inflasi 2013 angkanya 8,8%, April 7,5%, dan perkirakan inflasi 2014 di 4,5% plus minus 1,” kata Agus.
Perkiraan BI sedikit berbeda dengan asumsi yang diajukan pemerintah. Berikut adalah asumsi yang diajukan dalam Rancangan APBN-Perubahan 2014:
- Pertumbuhan ekonomi 5,5%, sebelumnya 6%.
- Inflasi 5,3%, sebelumnya 5,5%.
- Nilai tukar rupiah Rp 11.700 per dolar AS, sebelumnya Rp 10.500 per dolar AS.
- Tingkat bunga SPN 3 bulan rata-rata 6%, sebelumnya 5,5%.
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP) tetap US$ 105 per barel.
- Lifting minyak 818.000 barel per hari, sebelumnya 870.000 barel per hari.
- Lifting gas 1,224 juta barel setara minyak per hari, sebelumnya 1,24 juta barel setara minyak per hari.
(drk/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind