BI: Pelemahan Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain

Jakarta -Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berfluktuatif dan cenderung melemah. Posisi rupiah masih berputar di kisaran Rp 12.000. Data kurs tengah BI hari ini, rupiah berada di level Rp 12.191 per dolar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan, posisi rupiah saat ini dinilai lebih baik dibandingkan nilai tukar negara lain yang lebih tertekan.

“Jadi jangan hanya melihat Indonesia tapi lihat negara lain. Sekarang itu trennya penguatan dolar terhadap seluruh mata uang dunia,” kata Mirza saat acara konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Dia menjelaskan, pelemahan berbagai mata uang di berbagai negara termasuk Indonesia dikarenakan perekonomian Ameria Serikat (AS) yang tengah membaik, apalagi ada sinyal bahwa suku bunga bank sentral AS The Fed akan naik tahun depan.

“Ekonomi AS menguat sedangkan Jepang dan China melemah, Eropa malah deflasi dan negara berkembang melemah, ekonomi AS sendirian menguat, kecenderungan suku bunga AS akan meningkat, tinggal dilihat apakah kuartal 1,2,3 tahun depan, tapi mengarah kuartal 2 dan 3,” jelas dia.

Mirza mencontohkan pelemahan beberapa mata uang di negara lain di posisi akhir minggu lalu. Indonesia mencatat penurunan 0,72%, Brazil 3,2%, Turki 1,6%, Jepang 2% bahkan secara year to date mata uang yen melemah hingga 8,7%.

“Indonesia dibanding posisi akhir tahun lalu flat karena sama-sama posisinya di kisaran Rp 12.000. Jadi lihat negara lain, ekonomi AS, suku bunga AS naik ini menyebabkan dolar menguat terhadap mata uang negara lain,” tandasnya.

(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*