BI Mengetatkan Bisnis Properti Terkait Pertumbuhan KPR

shadow

kredit properti adilsiregar 15 picturesFinanceroll – Pengetatan bisnis properti oleh Bank Indonenesia, melalui ketentuan uang muka, diprediksikan masih memberikan ruang untuk pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) hingga akhir tahun ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan sepanjang segmen KPR tidak di atur BI, maka segmen tersebut akan tetap tumbuh. Namun, untuk segmen-segmen yang di atur BI terjadi penurunan.

Tipe yang tumbuh adalah tipe 22-70, sedangkan tipe yang besar mencatatkan penurunan. Pertumbuhan yang sehat ketika permintaan dan persediaan cukup dan hal itu perkembangan yang cukup baik.

KPR meningkat, akan tetapi secara total kredit properti menurun, jadi cukup menggembirakan.

Peningkatan KPR bukan karena bank-bank menyasar segmen kecil, tetapi karena permintaan KPR untuk tipe yang kecil mencatatkan permintaan yang banyak. Selain itu, karena ada backlog yang tinggi bagi ketersedian rumah untuk rakyat, bahkan permintaan rumah rakyat bisa mencapai 15 juta unit.

Meski secara keseluruhan mencatatkan perlambatan bisnis, rasio kredit bermasalah (NPL) untuk segmen KPR mencatatkan kenaikan yang tipis, menjadi 2,5%. BI akan berkoordinasi dengan OJK untuk mengawasi bank yang memiliki NPL di atas 5%.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Comments

  1. Aturan bi untuk mengerem pertumbuhan kredit kpr hanya mempersulit masyarakat membeli rumah..seharusnya bi membantu melonggarkan peraturannya untuk masyarakat yg bekerja di sektor non formal karema mereka lah yg plg sulit mengajukan kpr dgn alasan tidak bankable

Speak Your Mind

*

*