BI masih anggap wajar rupiah lewati Rp12.000

Jakarta (ANTARA News) – Bank Indonesia masih menganggap nilai tukar rupiah yang melewati level Rp12.000 per dolar AS adalah hal wajar karena ada tekanan dari faktor eksternal.

“Saya anggap itu sesuatu yang wajar kalau sampai ke Rp12.000 per dolar AS, yang penting BI terus ada di pasar dan meyakini bahwa itu harus terjaga stabilitasnya,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.

Agus menuturkan kondisi perbaikan ekonomi Amerika Serikat, memang selalu menjadi perhatian para investor sehingga mengakibatkan ada risk on dan risk off (keluar masuk dana).

Oleh karena itu, Bank Indonesia senantiasa mengamati perkembangan di pasar keuangan untuk memastikan tersedianya likuditas.

Terkait dengan dampak pemilihan pimpinan DPR terhadap kondisi nilai tukar, Agus menilai hal itu tidak banyak berpengaruh.

“Kalau yang besar adalah pengaruh dari luar, bagi Indonesia tentu ada juga dari domestik. Dan di Indonesia, ada juga pengaruh kan kemarin ini akhir bulan ada kewajiban yang mesti dibayar ke luar negeri cukup besar. Kebetulan juga di pasar modal ada investor asing yang lepas,” ujar Agus.

Namun Agus melihat inflasi sendiri masih terjaga dengan baik kendati dari sisi neraca perdagangan mengalami defisit kembali, tetepi jika ekspor mineral khususnya dari wilayah Papua, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, sudah kembali normal, maka neraca perdagangan akan kembali membaik.

Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah sendiri pada Jumat berada di level Rp12.144 per dolar AS.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*