INILAHCOM, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan, peran bank sentral dalam pengelolaan nilai tukar saat ini yakni menjaga pergerakan rupiah agar tetap searah dengan pergerakan nilai tukar negara mitra dagang.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu malam mengatakan, peran BI terutama adalah memperbaiki fundamental ekonomi khususnya terkait neraca transaksi berjalan.
Menurut dia, sepanjang neraca transaksi berjalan masih defisit, makan tekanan depresiasi nilai tukar akan terus terjadi.
“Pengaturan atau pengelolaan nilai tukar itu menjadi salah satu instrumen. Peran kita adalah menjaga pergerakan nilai tukar ini searah denga negara mitra dagang. Tapi sedapat mungkin juga pergerakannya tidak fluktuatif supaya tidak terjadi ketidakpastian yang berlebihan,” ujarnya.
Doddy menjelaskan, pentingnya menjaga nilai tukar searah dengan negara mitra dagang ditujukan agar ekspor tetap dapat bersaing.
“Karena kalau kita anteng saja mati-matian kita jaga nilai tukar kita, tapi mitra kita Malaysia (mata uangnya) sudah melemah 19 persen, Brazil sudah 20 persen, Thailand 13-14 persen, Korea juga sudah melemah 9-10 persen, bisa dibayangkan daya saing barang ekspor kita gimana karena impor menjadi lebih murah,” kata Doddy.
Doddy menambahkan, dalam hal ini, bank sentral berperan agar pergerakan nilai tukar yang searah tidak terlalu cepat sehingga menimbulkan kepanikan.
“Makanya kita lakukan intervensi. Makanya jangan heran, ketika kami lakukan intervensi, kenapa efeknya tidak menguat, karena tujuannya memang tidak seperti itu. Kalau kita menguat, mungkin cadangan devisa yang ada sekarang maksimal setahun bisa habis, karena yang harus ditutupi dari defisit luar negeri itu luar biasa,” ujar Doddy.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Rabu rupiah kembali melemah menjadi Rp14.102 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.067 per dolar AS. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind