BI: Harga Minyak Turun, Bantu Tekan Angka Inflasi

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Desember berada di angka 2,46% secara month on month (mom) dan 8,36% secara year on year (yoy). Angka inflasi Desember ini dinilai cukup tinggi. Namun turunnya harga BBM tahun ini akan membantu turunnya inflasi di 2015.

Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

“Tadinya kita menduga inflasi Desember 2,1-2,2% tapi hasil pemantauan harga menunjukkan 2,2-2,4%. Hasilnya ternyata 2,46%, kita dapat memahami itu cukup tinggi,” ujar Agus.

Agus menjelaskan, tingginya angka inflasi Desember terjadi karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan fluktuasi harga pangan. Ditambah ada kegiatan Natal dan Tahun Baru.

“Kita harapkan Januari kembali turun, kita lihat unsur naik karena BBM dan volatile food,” katanya.

Agus mengatakan, pihaknya bersama otoritas terkait baik pusat maupun daerah untuk bersama-sama berkoordinasi memantau angka inflasi.

“Seperti beberapa pangan strategis. Saya mengamati bahwa akan dilakukan koordinasi bukan hanya pusat tapi daerah terutama pangan strategis dan biaya transport. 2015 harga BBM turun, ini dampak bagus,” kata dia.

Agus menyebutkan, angka inflasi di tahun ini akan berada di kisaran 4% plus minus 1%.

“Terkait inflasi masih menargetkan 4% plus minus 1%. Pemerintah sedang mengelola energi dengan serius karena ada unsur harga minyak dunia turun, ini membantu menekan angka inflasi. Tapi perlu diwaspadai ada dampak penyesuaian elpiji, listrik,” pungkasnya.

(drk/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*