BI Datang, Rupiah Perkasa Lagi

INILAHCOM, Jakarta – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai, anjloknya nilai tukar rupiah pada Jumat (12/11/2016), merupakan kejutan. Besaran tersebut bukanlah fundamental ekonomi Indonesia

“Memang kalau menurut Bank Indonesia itu bukan fundamental dari ekonomi Indonesia,” kata Mirza kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Kenapa? Jawab Mirza, saat ini, pertumbuhan ekonomi nasional berada di atas 5%. Untuk Kawasan Asean, pertumbuhan ekonomi RI termasuk yang terbaik. Angkanya di atas Malaysia, Thailand dan Singapura.

“Kita hanya kalah dengan Philipina yang tumbuh 6 persen. Kalau dilihat dari neraca pembayaran ekspor-impor dan aliran modal, atau current acount, defisitnya kecil sekali. Di bawah 2 persen dari PDB pada kuartal III ini,” papar Mirza.

Alhasil, kata Mirza, BI memandang pergerakan rupiah terhadap dolar AS memang tidak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia.

Mau tak mau, lanjut Mirza, BI menjalankan intervensi pasar agar rupiah kembali perkasa. Anjloknya rupiah ini, pertama, diperkirakan akibat sentimen market yang berasal dari Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya Donald Trump menjadi presiden.

“‎Currency masih tertekan, kembali soal analisis pasar kalau proteksionisme AS akan merugikan market‎,” kata Mirza.

Kedua, lanjutnya, adanya kekhawatiran pasar mengenai kebijakan pembatasan transaksi valas yang dilakukan Singapura. Kalangan investor  takut Indonesia menjalankan kebijakan serupa.

“Makanya kita hadir di dua pasar, pasar valuta asing dan SBN. Setelah hadir, pasarnya mulai pulih. Makanya, terakhir saya lihat, rupiah sudah normal kembali di level Rp 13.250 sampai Rp 13.500 per dolar AS,” pungkasnya.

Mengutip data Bloomberg, rupiah pada Jumat (11/11) sempat menyentuh Rp13.712 per US$. Padahal, penutupan kamis (10/11) posisinya anteng di Rp13.138 per US$. Selanjutnya, rupiah sedikit bertenaga saat penutupan Jumat mencapai Rp 13.383 per US$. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*