BI Bantah Sengaja Lemahkan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Bank Indonesia (BI) membantah sengaja melemahkan rupiah guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kinerja ekspor. Ini penjelasan BI.

“Tidak benar itu (BI sengaja melemahkan rupiah). BI tetap komitmen untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamental,” jelas Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (10/03/2015).

Perry menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah akibat sejumlah faktor, salah satunya penguatan dolar AS yang juga membuat nilai tukar mata uang di negara kawasan lainnya juga mengalami koreksi. “Penguatan dolar AS karena ekonomi Amerika yang terus menguat dan adanya rencana kenaikan Fed Fund Rate (suku bunga The Fed),” ujar dia.

Faktor lain yang menyebabkan melemahnya nilai tukar, lanjut dia, yakni penggelontoran injeksi likuiditas moneter dari European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Selain itu, papar dia, faktor terakhir yang membuat rupiah terdepresiasi yakni faktor internal terkait neraca transaksi berjalan masih mengalami defisit.

“Tahun 2013 defisit transaksi berjalan 3,3 persen (dari PDB), terus menjadi 3 persen pada 2014 dan tahun ini bisa 2,8 persen jika tidak ada capital import. Tapi BI melihat level defisit 3 persen masih oke untuk Indonesia karena kualitasnya lebih baik, dari consumption (konsumsi) ke capital expenditure (belanja modal),” terag dia.

Berdasarkan kurs JISDOR BI pada Selasa, nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan menjadi Rp13.059 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp13.047 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*