BI : asumsi rupiah 2015 perhitungkan kenaikan bunga The Fed

Jakarta (ANTARA News) – Bank Indonesia menyatakan asumsi nilai tukar rupiah BI sepanjang 2015 yang berada di kisaran Rp11.800-Rp12.000 sudah memperhitungkan kenaikan suku bunga The Fed pada tahun depan.

“Rupiah yang kami perhitungkan Rp11.800-Rp12.000 tersebut sudah memperhitungkan dinamik global maupun domestik,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui usai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Kamis.

Agus menuturkan, bank sentral yang semula diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada semester kedua 2015 mendatang, memiliki kemungkinan dimajukan menjadi lebih cepat jika ekonomi AS terus membaik.

“The Fed menaikkan suku bunga bisa pada semester satu atau semester dua 2015. Namun melihat perkembangan terakhir, bisa-bisa dilakukan pada semester satu,” ujar Agus.

Namun, lanjut Agus, Indonesia juga harus memiliki fundamental ekonomi yang kuat untuk menghadapi tekanan dari eksternal tersebut, jika tidak maka dapat berdampak terhadap nilai tukar rupiah.

“Kita harus persiapkan diri dengan baik karena 2015 sudah semakin dekat,” kata Agus.

Pemerintah sendiri dalam RAPBN 2015 mengasumsikan nilai tukar rupiah sepanjang 2015 di level Rp11.900, berada di level moderat dari kisaran asumsi Bank Indonesia.

Asumsi nilai tukar RAPBN 2015 itu sendiri lebih tinggi dibandingkan asumsi nilai tukar pada APBN sepanjang 2014 sebesar Rp11.600.

Rupiah sendiri mengalami tekanan depresiasi dengan volatilitas yang terjaga. Pada triwulan II 2014, rupiah secara point-to-point melemah 4,18 persen (qtq) ke level Rp11.855 per dolar AS, sedangkan secara rata-rata rupiah masih mencatat penguatan sebesar 1,76 persen ke level Rp11.629 per dolar AS.
(C005/S025)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*