Bertepatan Masa Panen, April Alami Deflasi 0.02%

Rilis data paling anyar dari BPS Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan April lalu terjadi deflasi bulanan (2/5). Di bulan April terjadi deflasi sebesar 0.02 persen dibandingkan dengan bulan Maret sebelumnya.

Secara historis bulan April biasanya diwarnai oleh inflasi yang rendah atau bahkan deflasi. Menurut data dari BPS pencapaian inflasi pada 2010 tercatat sebesar 0.15 persen, namun pada 2011 terjadi deflasi 0.31 persen. Tren tersebut berlanjut pada 2012 ketika BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0.21 persen dan pada 2013 kembali mencapai deflasi 0.1 persen.

Kondisi ini terjadi karena bulan April merupakan bulan panen. Dengan adanya panen dan distribusi pangan yang relative lancer, harga-harga pangan yang merupakan penyumbang terbesar perhitungan inflsi juga relatif tidak terlalu volatil.

Sebagai tambahan menurut BPS, inflasi tahun kalender Januari-April 2014 tercatat mencapai 1.39 persen dan inflasi secara tahunan (year on year) mencapai 7.25 persen.

Data inflasi ini memberikan sentiment yang cukup baik terhadap pergerakan mata uang rupiah dan juga bursa saham dalam negeri. Tampaknya baik rupiah maupun IHSG akan bisa ditutup di teritori positif pada perdagangan hari ini.

 

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*