Beri Pinjaman US$ 30 Juta Kepada Citilink, Saham GIAA Melemah Kembali

Beri Pinjaman US$ 30 Juta Kepada Citilink, Saham GIAA Melemah Kembali

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akhirnya memutuskan melakukan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman senilai US$30 juta kepada anak perusahaannya yang berfokus pada Low Cost Carrier (LCC), PT Citilink Indonesia. Dalam keterangan resmi manajemen GIAA, disampaikan bahwa sebelumnya perseroan juga sudah menginjeksi Citilink sebesar US$15 juta.

Adapun pinjaman tersebut diberikan untuk pengembangan bisnis anak usaha maskapai penerbangan pelat merah itu. Sumber pendanaan pemberian pinjaman kepada anak usaha berasal dari hasil pinjaman sindikasi tahun lalu senilai US$200 juta.

Seperti kita ketahui, GIAA merupakan sebuah perusahaan maskapai penerbangan milik Negara yang terbesar. Pada tahun 2013 lalu GIAA berhasil mencetak laba sebesar Rp 128,878 miliar. Laba yang dihasilkan tersebut sesungguhnya menunjukkan penurunan kinerja GIAA sepanjang tahun 2013, karena pada tahun 2012, perseroaan berhasil mencetak laba yang mencapai angka Rp 1 triliun.

Penurunan atas pencapaian laba tahun 2013 lalu sepertinya memberikan sentiment negatif kepada investor hingga saat ini. Salah satunya adalah harga saham GIAA yang terpantau masih rendah hingga hari Kamis (6/3). Mengingat GIIA merupakan salah satu Maskapai pelat merah yang besar di Indonesia, dimana memiliki pangsa pasar yang cukup dominan di Negara ini, seharusnya GIAA bisa lebih mengeksplor sumber daya yang dimiliki perusahaan agar laba yang dimiliki perusahaan dapat kembali melonjak.  

Meskipun tercatat laba tahun 2013 mengalami penurunan, namun terlihat bahwa secara keseluruhan laporan keuangan GIAA masih dapat diterima secara wajar, artinya transaksi afiliasi yang dilakukan dengan memberikan injek dana terhadap Citilink masih relevan dilakukan. Semoga setelah adanya injeksi ini, Citilink dapat lebih optimal dalam mengelola keuangan dan manajemennya agar laporan keuangan konsolidasi GIAA dapat kembali cemerlang.

 Secara teknikal, GIAA nampak mulai bergerak konsolidas setelah penguatan drastis dalam 2 hari terakhir. Indikator MACD masih berada di area negatif, stochastic masih bertahan pada area tengah, dan RSI mulai datar di level 56%. Dengan kondisi ini, diperkirakan harga masih akan tertahan pada kisaran support Rp. 486 hingga resistance Rp. 490. 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*