Berencana Dirikan Anak Usaha Untuk Tutupi Utang, BUMI Berusaha Bangkit

Berencana Dirikan Anak Usaha Untuk Tutupi Utang, BUMI Berusaha Bangkit

Untuk penyelesaian utang dengan CIC Investment China , tahun 2014 ini PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan mendirikan anak usaha untuk fokus penyelesaian utang, dimana sesuai kesepakatan tahun lalu CIC akan mengkonversi sampai $ 1,3 miliar utang Bumi ke dalam saham di aset tambang batubara dan anak perusahaan terkait.

Sebagai informasi juga BUMI menyiapkan belanja modal 50 juta USD-100 juta USD pada tahun ini yang hampir sama dengan tahun lalu yang nantinya akan digunakan untuk pemeliharaan rutin infrastruktur pertambangan.  Sampai saat ini BUMI memiliki sekitar $ 56.720.000 dari kas dan setara kas , menurut laporan keuangan per September 2013.

Hingga kuartal III tahun ini kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih terus dalam tekanan, dimana pada kuartal III tahun revenue perusahaan turun 4,41% sehingga mendorong laba bersih perusahaan mengalami kerugian US$ 413.55 juta. Asset perusahaan juga mengalami penurunan dari US$7.35 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 7.02 miliar pada tahun ini.

 Dari segi pesaingnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih berada di bawah para pesaiangnya seperti PT Bukit Asem Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Hal tersebut terlihat dari net profit margin BUMI masih yang masih jauh berada di bawah dua pesaingnya tersebut. Tercatat net profit margin BUMI hanya -0.14, sedangkang PTBA mencatatkan net profit margin 0.15 dan ITMG 0.11.

Jika dilihat dari perdagangan saham BUMI di bursa pada penutupan perdagangan kemarin  saham BUMI berada di level Rp 316 atau naik 26 poin  dari hari sebelumnya. Setelah dibuka pada Rp 295  dan sempat mencapai titik terendah Rp 288 dan tertinggi Rp 321.

 Analis Vibiz Research mengemukakan saham BUMI masih belum mampu keluar dari tekanan. Diperkirakan dalam perdagangan minggu ini saham akan terus melanjutkan trend bearishnya hingga mendapatkan pijakan kuat untuk membalikan trend. Indikator MACD, Stochastic, dan ADX selarah menunjukan saham cenderung bergerak negetif. Titik support berda pada Rp 275 dan titik resistance berada pada Rp 310. Sabaiknya para investor untuk tidak menentukan posisi terlebih dahaulu, buruknya fundamental perusahaan juga memperkuat keputusan tersebut.

 

(sb/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*