Financeroll – Pada perdagangan valuta asing di hari Senin(21/07) dolar AS telah alami beragam pergerakan terhadap rivalnya di awal pekan, ketika tidak adanya data resmi yang dirilis pada hari ini.
Selama berlangsungnya perdagangan, USDJPY diperdagangkan melemah 0.11% di level 101.23, USDCHF melemah 0.07% di level 0.8976, EURUSD menguat 0.11% di level 1.3541, dan GBPUSD menguat 0.05% di level 1.7098.
Sebagian besar mata uang utama, diperdagangkan menguat secara luas pada awal pekan setelah terjadinya penembakan dari jet Malaysia Airlines di timur Ukraina. Moskow telah membantah terlibat dalam kecelakaan tersebut, setelah AS sehari sebelumnya mengumumkan putaran baru sanksi terhadap Rusia untuk mendukung separatis di timur Ukraina.
Pasar juga gelisah karena Israel memperluas serangan darat di Jalur Gaza.
Permintaan untuk dolar terus didukung setelah ketua the Fed, Janet Yellen menunjukan pada awal pekan lalu bahwa suku bunga akan naik lebih cepat jika perekonomian terus membaik.
Euro berada di bawah tekanan tambahan setelah Bank Sentral Italia memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 0,2% dari 0,7% pada hari Jumat dan memperingatkan bahwa risiko terhadap perekonomian tetap ke bawah. Pengumuman menggarisbawahi kekhawatiran atas pemulihan ekonomi yang goyah di blok mata uang.
Awal pekan ini Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa pembelian aset skala besar yang “tepat” dalam mandat bank. Pernyataan merupakan indikasi terbaru bahwa bank sentral terbuka untuk langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut untuk mencegah risiko deflasi di kawasan euro.
Greenback pun tepantau mengalami beragam pergerakan terhadap mata uang utama lainnya, dengan NZDUSD di level 0.87914, AUDUSD menguat 0.02% di level 0.9394, dan USDCAD melemah 0.05% di level 1.0731.
Indeks Dolar, yang menunjukan kinerja greenback terhadap mata uang utama lainnya telah diperdagangkan melemah 0.11% di level 80.52.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind