Benarkah Harga Emas Bakal Meroket?

Jakarta -Harga emas di awal tahun 2014 memang tidak menunjukkan kemilaunya. Namun siapa sangka harga emas ke depan segera melambung.

Apa penyebabnya?

Pemerhati dan Praktisi Bisnis Logam Mulia Bambang Wijanarko mengungkapkan, harga emas sempat drop sampai dengan US$ 1.306,2 per troy ounce. Namun langsung kembali naik di kisaran US$ 1.311 per troy ounce pagi ini.

“Berita pembelian emas sebanyak 36 ton oleh Bank Sentral Irak tentu memberikan dampak positif terhadap harga emas, karena Bank Sentral adalah long term gold holder,” kata Bambang dalam keterangannya, Rabu (26/3/2014).

Berita lain yang mendukung terhadap harga emas adalah peringatan negara-negara G7 yang dengan tegas akan menyatakan akan memberikan sanksi ekonomi yang lebih keras terhadap Rusia.

“Di lain pihak, berita dari The Fed yang akan terus melaksanakan pemotongan stimulus US$ 10 juta per bulan dan kemungkinan dinaikkannya suku bunga mulai awal 2015 menjadi berita negatif terhadap harga emas,” ungkapnya.

Sementara itu, simpanan emas para investor di pasar ETF juga meningkat 0,6 % ke posisi 821.47 ton. Posisi ini merupakan posisi tertinggi sejak 13 Desember 2013.

“Dalam perspektif jangka pendek, secara teknikal ditutupnya harga di bawah US$ 1.312 per troy ounce kemarin merupakan sinyal negatif dan potensi koreksi harga masih berlanjut sampai dengan support terdekat di US$ 1.287 per troy ounce dan US$ 1.263 per troy ounce. Namun sebelum menyentuh itu, masih ada psychological support yang harus ditembus dulu yaitu US$ 1.300 per troy ounce,” papar Marketing Manager Logam Mulia Antam ini.

Namun dalam perspektif jangka panjang, secara teknikal pola koreksi harga ini justru menandakan akhir dari fasa gelombang koreksi A-B-C yang akan menginisiasi pola rally bullish berikutnya yang diperkirakan akan menembus angka US$ 1.400 per troy ounce.

“Bagi kami yang selalu menyarankan untuk membeli emas sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi, terjadinya koreksi-koreksi harga emas seperti saat ini justru menjadi momentum yang baik untuk menambah pundi-pundi emas dalam rangka menjaga keseimbangan portofolio investasi kita,” tuturnya.

(dru/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*