BBRI Bantah Akuisisi BTN, Saham Masih Tegar

BBRI Bantah Akuisisi BTN, Saham Masih Tegar

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tahun 2014 ini akan mengincar pertumbuhan anorganik. Rencana tersebut keluar langsung dari Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini. perseroan sampai saat ini telah menyiapkan Rp. 3 Triliun untuk memperoleh pertumbuhan anorganik di tahun 2014 ini.

Pertumbuhan anorganik tersebut akan didapatkan dengan melakukan akuisisi, opsi akuisisi masih pada sektor keuangan yakni akuisisi bank skala kecil, asuransi, maupun sekuritas. Munculnya kabar ini semakin memperkuat isu yang sebelumnya muncul bahwa BBRI akan lakukan akuisisi terhadap PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Namun secara langsung direktur keuangan BRI Ahmad Baequni membantah bahwa akuisisi BTN sudah dalam tahap finalisasi. Hingga saat ini kedua bank belum menyatakan secara resmi mengenai akuisisi tersebut. lebih lanjut Baequni menyatakan bahwa BBRI belum melakukan upaya apapun untuk lakukan akuisisi BTN.

Dalam laporan keuangan tahunan 2013, BBRI mencatatkan nilai kas hingga Rp. 19 triliun atau tumbuh sebesar 38% dari nilai kas yang ada di akhir tahun 2012 sebesar 13,8 triliun. Artinya BBRI kini memiliki kesempatan yang besar untuk lakukan ekspansi dan mengejar pertumbuhan organik. Secara kinerja, BBRI menunjukan laju positif sepanjang 2013. Pendapatan tumbuh 20% mencapai angka Rp 59 triliun dimana tahun sebelumnya memperoleh Rp. 49 triliun.

Rasio profitabilitas ROA & ROE tahun ini berkisar di angka 3% dan 27%. Sementara tahun sebelumnya berkisar di 3% dan 29%. Penurunan nilai ROE disebabkan karena peningkatan nilai ekuitas hingga 22%  sementara pertumbuhan laba hanya 14%. Dengan demikian, niat perseroan untuk mengejar pendapatan anorganik di tahun 2014 ini memang tepat untuk menggenjot pertumbuhan dan memaksimalkan laba di tengah kondisi kas yang sangat memadai.

Dari bursa saham, BBRI terpantau terus menguat tajam. Pada perdagangan kemarin BBRI ditutup di Rp. 9.650 sementara hari ini dibuka kuat di Rp. 9.725. sementara hingga berita ini dibuat, harga masih menguat ke kisaran Rp. 9.750 per saham atau sudah menguat 25 poin dari harga pembukaannya.

Secara teknikal, saham yang masih marak dibeli oleh investor asig ini sudah berada pada area jenuh belinya. Indikator MACD sudah cukup lama di area positif namun masih terus menguat, stochastic muai tunjukan gerakan datar di area jenuh beli, dan RSI masih bergerak menguat di level 79%.

Melihat kondisi teknikal, diperkirakan dalam jangka pendek BBRI dapat mengalami koreksi karena posisi jenuh beli. Namun kinerja positif BBRI sepanjang 2013 dan rencana ekspansi di 2014 masih memberi angin segar bagi harga untuk terus tumbuh di tahun ini. secara angka penddek, diperkirakan harga masih bergerak dalam kisaran support Rp. 9.550 hingga resistance Rp. 9.800. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*