BBJ Akan Segera RIlis SUN Berjangka

Jakarta – PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menargetkan produk Indonesia Government Bond Futures (IGBF) atau Surat Utang Negara Berjangka bakal terbit pada pada akhir bulan ini. Proses penerbitan produk tersebut saat ini telah melewati tahapan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Sekretaris Perusahaan Bursa Berjangka Jakarta Aulia Shina P mengungkapkan, menjelang peluncuran IGBF perseroan sudah melakuan pelatihan untuk anggota bursa (AB), simulasi pre-launch, serta sosialisasi kepada perusahaan asuransi, bank, fund manager, dana pensiun, sekurtias, dan asosiasi industri bank dan non bank.

“IGBF memiliki prospek yang cukup bagus megingat pemerintah terus meningkatkan penerbitan jumlah obligasi,” tutur Aulia dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Menurut dia, dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2015, dicantumkan bahwa obligasi pemerintah yang bakal diterbitkan bakal mencapai Rp 250 triliun. Saat ini asing memegang obligasi pemerintah sebesar Rp 500 triliun.

“Asing sudah banya meminta agar adanya bond futures,” tuturnya.

Saat ini, minat masyarakat terhadap surat utang negara sangat tinggi. Buktinya, sejak pemerintah menerbitkan ORI seri 001 di tahun 2006, penerbitan Obligasi Negara Indonesia (ORI) selalu terserap.

Minat masyarakat untuk membeli ORI selalu meningkat dari tahun ke tahun, Hingga belakangan pemerintah merasa perlu untuk membatasi maksimum pembelian agar kepemilikan ORI tidak jatuh ke tangan beberapa gelintir orang saja.

Sebelumnya dikabarkan, BBJ bakal terus meningkatkan likuiditas perdagangan kontrak fisik karet bongkar tahun ini. Sejak mulai diperdagangkan tahun lalu, kontrak fisik karet bongkar baru ditransaksikan sebanyak dua hingga tiga kali di bursa.

Direktur Utama BBJ sebelumnya, Sherman Rana Krisna mengungkapkan, sampai saat ini BBJ masih terus menyosialisasikan perdagangan berjangka karet bongkar ke kawasan-kawasan produsen karet di Indonesia. “Kami sudah sosialisasikan ke Jambi, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin,” jelasnya.

Menurut Sherman, membuat likuiditas perdagangan fisik karet bongkar cukup sulit karena tidak semua produsen karet mengetahui transaksi tersebut. Oleh sebab itu BBJ banyak menyosialisasikan transaksi karet bongkar kepada kelompok-kelompok tani dan dinas-dinas pertanian.

Selain itu, untuk mendongkrak likuiditas perdagagan fisik karet bongkar BBJ juga bakal membuat liquidity provider. Sherman melanjutkan, nantinya liquidity provider tersebut menyerap harga-harga yang ditawarkan oleh kelompok-kelompok tani tersebut.

“Untuk membuat likuid perdagangan memang membutuhkan waktu,” ucap Sherman. BBJ juga terus menyosialisasikan online trading fisik karet bongkar kepada para petani karet

Investor Daily

Muhammad Rausyan Fikry/FMB

Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*