BBCA Kembangkan Jasa e-Money, Harga Saham Semakin Turun

BBCA Kembangkan Jasa e-Money, Harga Saham Semakin Turun

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berkomitmen terus meningkatkan pelayanan perbankan ke seluruh lapisan masyarakat. Sebelumnya manajemen BBCA menyampaikan bahwa inovasi baru tidak ada namun perseroan akan terus memperbaiki pelayanan kepada nasabah, terutama untuk produk kartu Flazz. Karena saat ini kartu Flazz tidak hanya menyasar kepada pengguna busway tapi juga kereta api commuter.

Saat ini BBCA memang sedang membidik sektor transportasi sebagai arah pengembangan bisnis uang elektronik (e-money) pada tahun ini. Selain masuk ke bisnis tiket elektronik di jaringan transportasi kereta api, pengembangan e-money juga mengarah ke moda transportasi bus, mass rapid transit (MRT), hingga melebar ke pembayaran tol dan parkir. Sepanjang tahun lalu, jumlah frekuensi transaksi uang elektronik telah mencapai sekitar 13,8 juta transaksi dengan volume dana sebesar Rp415 miliar.

Tahun ini perseron menargetkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 20% YoY. Pada Januari 2014, tercatat bahwa jumlah transaksi telah mencapai 1,9 juta transaksi dengan volume transaksi e-money sebesar Rp41 miliar.

Melihat laporan keuangan BBCA per kuartal-3 2013 terpantau bahwa pendapatan dan laba bersih perusahaan terus tunjukkan peningkatan dibanding kuartal sebelumnya. Demikian juga dengan ROA dan ROE nya masing-masing tercatat 2,13 persen dan 16,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa BBCA sebagai salah satu perseroan yang bergerak di industry perbankan sudah cukup kuat untuk memberikan return terhadap investor atas investasi yang sudah mereka tanamkan.

Terkait usaha BBCA yang optimis kan merambah dunia e-money pada sektor transportasi sepertinya akan disambut baik oleh para pengguna jasa transportasi tersebut dan tentunya disambut baik oleh para investor.

Dari lantai bursa hari ini (26/2), terpantau bahwa harga saham BBCA tunjukkan pelemahan namun jika dibandigkan dengan pesaingnya seperti BMRI dan BBTN, harga saham BBCA ditutup  di 10.275 basis poin (turun 0,1 persen sejak penutupan hari sebelumnya). Terpantau transaksi atas saham BBCA masih cukup ramai yaitu di kisaran 15,4 juta lot saham yang diperdagangkan.

Secara teknikal, BBCA masih berpotensi lanjutkan penurunan. Indikator teknikal menunjuka posisi yang cukup lemah dimana MACD membentuk death cross di area positif, stochastic terpantau mulai melemah di level 79%, kemudian RSI anjlok menuju level 50% atau area konsolidasi. diperkirakan harga masih dapat melemah menuju level support 10.200, sementara untuk level resistance berada pada kisaran Rp. 10.400. 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*