Bappenas: Kenaikan The Fed Sudah Diantisipasi

Kamis, 17 Desember 2015 | 12:04 WIB

Pidato utama Menteri/Kepala Bappenas Dr. Sofyan Djalil di acara Seminar Nasional IIGF, Jakarta, 17 Desember 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan dari segi perspektif pasar tidak ada yang baru atas kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). “Kalau istilahnya teknisnya semua sudah di-press in oleh pelaku pasar,” kata Sofyan di acara seminar nasional PT Penjamin Infrastruktur Indonesia yang diselenggarakan bersama Tempo Impresario di UOB Plaza, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.

Sofyan menjelaskan, kenaikan suku bunga oleh The Fed justru member kepastian kepada pasar. “Justru lebih bagus. Tidak lagi orang memainkan isu ini,” tuturnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya kenaikan bunga ini juga sudah lama diantisipasi timing-nya dan akhirnya terjadi.

Menurut Sofyan, dengan naiknya suku bunga Amerika, dari sisi ekonomi pemerintah menghadapi kondisi yang jauh lebih baik. Cuma yang akan menjadi masalah, kata dia, adalah kapan suku bunga The Fed naik lagi. “Ini kan para pelaku pasar banyak sekali (pindah) dari satu currency ke curency lain, semua isu yang ada itu potensi menjadi duit,” kata dia.

Aksi spekulan itu berdampak pada nilai tukar rupiah dan pergerakan laju saham. Namun setelah ketidakpastian suku bunga Amerika berakhir, kata Sofyan, dengan demikian dampak isu suku bunga The Fed tidak lagi mempengaruhi kondisi rupiah. “Karena sudah di-press in, oleh karena itu kita akan menerapkan kebijakan domestik yang bagus,” kata dia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka pada level 4.542,121 atau menguat 58,668 poin (1,31 persen). Penguatan juga diikuti saham-saham unggulan atau indeks LQ45 yang berada di posisi 789,688 atau menguat 16,640 poin (2,15 persen).

The Fed akhirnya menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis point atau 0,25 persen, dari posisi sebelumnya 0,25 persen menjadi 0,5 persen. Kenaikan ini mengindikasikan situasi ekonomi Amerika mulai membaik. Sebelumnya, sepanjang tahun ini The Fed sudah dua kali menunda keputusannya, yaitu pada April dan September lalu.

ALI HIDAYAT


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*