Bankir Ini Ingin Hasil Pemenang Pilpres Cepat Keluar, Berikut Alasannya

Jakarta -Dampak pemilihan presiden (Pilpres) terhadap sektor keuangan di Indonesia sangat besar. Ini terlihat dari pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Riswinandi mengatakan, euforia Pilpres sangat ramai pengaruhnya di pasar saham dan nilai tukar. Dia bercerita, menjelang Pilpres, nilai tukar rupiah melemah dan IHSG turun. Tapi sehari setelah Pilpres selesai, nilai tukar rupiah dan IHSG menguat, meskipun hari ini terjadi koreksi ke bawah kembali.

“Ternyata dampaknya juga cukup ramai di capital market (pasar saham) dan nilai tukar kita tentu harapan kita ke depan bisa lebih cepat keluar hasilnya, jadi bisa konsolidasi lagi dan mudah-mudahan rupiah bisa lebih baik,” ujar Riswinandi di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Meski ada ketidakpastian di pasar saham hingga ada hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli nanti, namun Riswinandi mengatakan, masih ada pelaku pasar saham yang mencari untung di pasar saham.

Apakah pengaruh volatilitas nilai tukar rupiah ini membuat nasabah bank rugi? Riswinandi mengatakan, nasabah yang mempunyai simpanan dan aset dalam valuta asing sudah melakukan antisipasi.

Riswinandi mengatakan, saat ini di sektor perbankan tengah terjadi persaingan untuk merebut dana masyarakat. Tujuannya untuk menjaga ketentuan maksimum rasio kredit terhadap simpanan nasabah (loan to deposit ratio/LDR) maksimum 92%. Jadi bila dana nasabah diperbesar, kredit bisa diperbesar.

Untuk penyaluran kredit, tahun ini Bank Mandiri tidak akan agresif. Peningkatan kredit yang ditargetkan adalah 15-17%.

(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*