Bank Yunani Kehabisan Uang, Cuma Satu ATM Beroperasi

Rabu, 08 Juli 2015 | 06:14 WIB

Pendukung yang menolak dana talangan merayakan pengumuman hasil referendum di depan gedung parlemen, Athena, 5 Juli 2015. Saat ini Yunani berstatus negara bangkrut, karena tidak bisa membayar utang-utangnya. AP/Petros Giannakouris

TEMPO.CO , Athena – Bank-bank Yunani dengan cepat kehabisan uang tunai. Sementara itu publik menanti Perdana Menteri Alexis Tsipras mempersiapkan proposal permohohonan bantuan dana terbaru pada kreditur Eropa. Rakyat Yunani pada Minggu, lalu telah memutuskan menolak tawaran bailout.

Pemerintah Yunani pada Senin, 6 Juli 2015, mengumumkan bahwa bank masih akan tutup hingga Kamis mendatang karena Bank Sentral Eropa memperketat kucuran dana. Akan tetapi, limit penarikan uang tunai setiap harinya masih dalam besaran yang sama yakni 60 euro setiap hari per akun.

Para Menteri Keuangan negara-negara Eropa berencana bertemu di Brussels untuk membahas situasi di 19 negara Eropa yang menggunakan mata uang euro. Pertemuan darurat digelar untuk merespon sikap Yunani yang menolak persyaratan pinjaman yang diajukan Troika. Tsipras akan mempresentasikan proposal baru dalam forum itu.

Koresponden Al Jazeera di Athena melaporkan bahwa bank Yunani kini seolah terkepung. Hanya satu bank besar di Athena yang bisa mengoperasikan ATM, itu pun hanya satu unit, setelah dua perusahaan membayar utang mereka dalam bentuk tunai.

“Mereka memprediksi dapat bertahan hingga Rabu, paling lama Kamis, tapi hanya dengan kontrol ketat pemerintah seperti pembatasan penarikan uang tunai,” kata John Psaropoulus yang melaporkan untuk Al Jazeera.

Pekan lalu, Yunani gagal membayar utang sebesar 1,6 miliar euro atau sekitar Rp 23,6 triliun kepada Lembaga Moneter Internasional, IMF. Bank di Yunani sempat ditutup selama sepekan karena terbatasnya uang di negara itu. Nasabah hanya diizinkan mengambil uang tunai dalam jumlah terbatas.

Referendum pun digelar di mana rakyat Yunani diminta memutuskan nasibnya sendiri. Sebanyak 61 persen akhirnya memilih ‘No’ yang berarti menolak tawaran bailout dari Eropa.

Dengan keluarnya hasil referendum, Tsipras segera menyusun proposal baru yang akan diajukan pada Uni Eropa hari ini. Tsipras telah berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang meminta Athena segera membuat proposal yang rinci.

Masa depan Yunani hingga saat ini masih belum jelas. Salah satu kemungkinan yang dapat terjadi adalah Yunani harus keluar dari zona Eropa dan membuat mata uang sendiri.

Meski begitu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls memastikan negaranya tidak akan mengambil resiko mengeluarkan Yunani dari zona Eropa.”Pemerintah Prancis akan melakukan segalanya agar Yunani tetap di zona Eropa,” kata Valls pada radio lokal.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | AL JAZEERA | REUTERS


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*