Bank Dunia Desak Pemerintah Indonesia Kendalikan Harga BBM

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Bank Dunia memperingatkan Indonesia untuk menekan angka subsidi bagi bahan bakar minyak (bbm). Penurunan harga minyak mentah saat ini bisa dimanfaatkan pemerintah untuk bisa menutup kebutuhan subsidi kemarin.

Program pengendalian harga bahan bakar minyak ini juga dalam rangka mengurangi utang nasional dan mengatasi perubahan iklim. Bank Dunia mencatat, saat ini harga BBM Indonesia dan Malaysia masih terbilang lebih murah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya di Asia.

Badan Energi Internasional memperkirakan setidaknya Indonesia sudah menghabiskan 550 bilion dolar sepanjang tahun hanya untuk subsidi bahan bakar. Tentu ini merusak investasi dan dana tersebut bisa dialokasikan ke bidang lain yang masih perlu penambahan pemanfaatan.

“Indonesia harus bisa bergerak pada era baru, dimana energi terbarukan dan pembangkit energi lebih ditingkatkan daripada ketergantungan pada bahan bakar fosil,” ujar Wakil Presiden Bank Dunia Asia Timur, Axel Van Trotsenburg seperti dikutip Bussiness Green, Senin (13/4).

Axel menilai penurunan harga minyak mentah saat ini yang mencapai angka 50 dolar per barel harusnya bisa dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk bisa mendorong reformasi fiskal dan meningkatkan pendapatan untuk bisa digunakan pada bidang produktif lainnya.

Axel tapi tak menampik adanya pergolakan harga kebutuhan pokok yang tidak bisa dikontrol di Indonesia jika harga Bahan Bakar terus melonjak. Hal ini menurut Axel bergantung pada bagaimana pemerintah membuat kebijakan yang merakyat, dan kompensasi dari keuntungan memperkecil subsidi benar-benar tersalurkan dengan baik.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*