Bank BJB Menunjuk Ahmad Irfan Sebagai Direktur Komersial

shadow

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk adilsiregar 2 www.financeroll.co.id imagesFinanceroll – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) menunjuk Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB.

Sebelumnya, Ahmad Irfan sudah dinyatakan lulus fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ahmad Irfan sekarang ini mendampingi direksi terdahulu yang juga lulus fit and proper test, Zaenal Aripin yang kini masih menjabat Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB Zaenal Aripin mengatakan RUPS LB yang digelar juga mengamanatkan seluruh kursi direksi harus terisi seluruhnya pada November 2014.

Sesuai dengan AD/ART Bank BJB, direksi yang diusulkan pada RUPS LB nantinya juga harus lulus fit and proper test OJK. Oleh karena itu akan ada RUPS LB lanjutan untuk pemenuhan jajaran direksi Bank BJB.

Adapun 4 posisi direksi yang masuk kosong yaitu direktur utama, direktur konsumer, direktur treasury & international, dan direktur operasi.

Untuk pengajuan nama-nama calon direksi baru akan dijaring dan diseleksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) yang nantinya akan diserahkan kepada OJK terlebih dahulu untuk menjalani fit and propert test.

Prosesnya tentunya sesegera mungkin, tapi itu akan dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.

Direktur Komersial Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan pihaknya segera segera melakukan konsolidasi untuk akselerasi kinerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

BJB akan berkonsolidasi dan melakukan sejumlah perbaikan untuk mencapai target-target perusahaan. Yang jelas, pencapaian target sesuai dengan kondisi perbankan secara nasional.

Rencana Bisnis Bank BJB 2014 sudah mengalami perubahan seiring dengan kondisi perbankan nasional. Rata-rata NIM perbankan nasional juga turun akibat likuiditas pada tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga akan fokus pada penekanan kredit macet atau NPL disamping tentunya masih tetap ekspansi kredit untuk multifinance, sindikasi, dan APBN, dan APBD.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Corporate Secretary mengatakan pertumbuhan ekonomi makro yang sedikit melambat berpengaruh pula pada perlambatan penyaluran kredit.

Oleh karena itu Bank BJB akan menyesuaikan pertumbuhan kreditnya pada semester II/2014. Selain itu, Bank BJB menerapkan kebijakan untuk menekan NPL yang dikhawatirkan akan terus meningkat khususnya pada kredit produktif.

Selain itu Bank BJB juga senantiasa akan menerapkan prinsip kehati-hatian khususnya terhadap penyaluran kredit maupun pengelolaan bisnis secara good corporate governance (GCG).


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*