Bank Asing Ini Ramal Dolar AS Bakal Menguat Sampai Rp 13.250

Jakarta -Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2015. UBS Indonesia memperkirakan gerak rupiah akan berada di level Rp 13.250 hingga akhir tahun 2015.

Country Head of Indonesian Equities and Research UBS Indonesia Joshua Tanja mengatakan, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter akan tetap mempertahankan cadangan devisanya agar likuiditas valuta asing (valas) tetap terjaga.

“Kita punya view rupiah akan berada di Rp 13.250 di akhir tahun dengan adanya penurunan inflasi. BI akan ada di posisi mengumpulkan reserve yang banyak di pasar, cenderung akan mengumpulkan reserve, supaya likuiditas dolar tetap likuid. Itu yang dilakukan BI,” ujarnya saat acara Indonesia Conference 2015, di Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Dia menjelaskan, perkiraaan rupiah di level Rp 13.250 di akhir tahun 2015 dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5% dengan proyeksi penurunan BI Rate di level 7%. Current Account Deficit (CAD) di tahun ini diperkirakan bisa ditekan di angka 2,2% dibanding tahun 2014 yang mencapai 2,8%.

“Tekanan inflasi menurun jadi BI Rate ada kemungkinan diturunkan,” katanya.

Joshua menambahkan, meskipun bank sentral AS The Fed memungkinkan untuk menurunkan suku bunga acuannya, maka masih ada ruang untuk BI Rate diturunkan.

“Rupiah cenderung weak, BI rate cenderung akan turun. Dengan penurunan inflasi, maka BI rate kemungkinan bisa turun. Kita masih termasuk paling tinggi dibanding negara-negara tetangga, jadi masih ada room untuk itu,” pungkasnya.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*