Bangun Pabrik Baru, Saham Krakatau Lanjutkan Pelemahan

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana membangun pabrik baja lembaran canai panas (hot strip mill) tahun ini yang saat ini telah masuk dalam tahap pengkajian. Nilai investasi awal pabrik tersebut diperkirakan mencapai US$ 482 juta.  

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin, para pemegang saham menyetujui dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham sebesar Rp 982,30 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan hot strip mill. Semula, dana tersebut digunakan untuk modernisasi dan ekspansi pabrik baja lembaran canai panas.  

Perseroan memproyeksikan, kapasitas produksi perdana pabrik tersebut sebesar 1,5 juta ton per tahun, kemudian bisa ditingkatkan menjadi tiga juta ton per tahun. Pembangunan pabrik baru ini masuk ke dalam rencana belanja modal (capital expenditure/ capex) 2014 sebesar US$ 508 juta. Dan pembangunan pabrik tersebut bersifat multiyears.

Dari kondisi fundamental saat ini, KRAS tidaklah cukup menggembirakan. Fundamental KRAS masih dirasa riskan jika menghubungkan dengan ekspansi yang dilakukan KRAS. Pada laporan keuangan pada kuartal III 2013, terlihat arus kas yang menurun selama 6 bulan terakhir dan besaran net profit margin (NEM) yang bertanda minus.

Hal ini menunjukkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha terbilang mengecewakan sehingga perusahaan dinilai tidak efisien dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.

Indikator profitabilitasnya juga kurang menggembirakan dimana pada posisi saat ini KRAS tercatat bernilai -0.55% dan -1,26% untuk ROA dan ROE, perusahaan ini dinilai kurang profitable di mata investor.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham akhir pekanlalu , Jumat (28/3/14), saham KRAS dibuka tetap di posisi 520.  Dan kemudian ditutup turun ke 515 dengan volume perdagangan saham KRAS mencapai 3,38 juta lot saham.

Melihat indikator teknikal, harga saham KRAS saat ini sedang mengalami tren pelemahan tajam sejak pertengahan bulan ini. Hal in terlihat dari indikator MA yang bergerak turun menuju bolinger band tengah yang terlihat melebar. Selain itu indikator stochastic menunjukan pergerakan turun menuju area jenuh jual.

Indikator ADX bergerak turun ketika  +DI menunjukan pergerakan yang turun di level 30. Diprediksi KRAS masih akan bergerak melemah menyusul kondisi fundamental terkait. Dengan kondisi teknikalnya, maka harga masih akan dalam tren melemah namun sesekali terkoreksi di level support Rp 475 hingga resistance Rp 580.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*