Bangun 1000 BTS dari Capex, Saham TLKM Konsolidasi

Hingga kuartal-I 2014, Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)  sudah menyerap sekitar Rp 3,3 triliun, atau sepertiga dari total belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini Rp 10 triliun. Hal ini dilakukan untuk terus menggenjot ekspansi jaringan internet atau 3G pada tahun ini.

Perseroan mengatakan capex yang diserap digunakan untuk membangun 1.000 base transceiver station (BTS) setiap bulan. Ini berarti, perseroan sudah membangun lebih dari 3.000 BTS di kuartal I-2014. 75%-80% BTS yang dibangun mampu mendukung internet berkecepatan tinggi.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan membangun 15.000 BTS. Setidaknya, 70% target pembangunan BTS, atau sekitar 10.500 BTS bisa tercapai di semester I-2014. Seluruh anggaran capex berasal dari kas internal

Dari laporan keuangan perusahaan tercatat pendapatan unaudit Telkomsel pada kuartal I-2014 tumbuh sekitar 10% dibanding periode sama tahun lalu. Adapun pendapatan Telkomsel pada kuartal I-2013 sebesar Rp 13,9 triliun, atau naik 13% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 12,29 triliun.

Sementara itu sepanjang tahun lalu, Telkomsel mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,1% menjadi Rp 60,4 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih dan laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga double digit,masing-masing mencapai 10,4% dan 10%.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari ini, Selasa (22/4/14), saham TLKM dibuka naik 5 poin ke level 2320 dan ditutup naik 10 poin ke 2335.

Melihat indikator teknikal, harga saham TLKM sejak awal bulan ini terlihat terus mengalami penguatan dan  saat ini telah terlihat terkoreksi atau bergerak konsolidasi, dimana indikator MA sudah bergerak flat sejajar dengan bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic bergerak flat di area tengah setelah sebelumnya turun dari area jenuh beli.

Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TLKM masih akan tertahan hingga menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TLKM. Saat ini level support berada pada Rp 2400 hingga resistance Rp 2774.

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*