Financeroll – DPD Real Estate Indonesia (REI) Aceh memproyeksikan pasar rumah murah sudah mulai ditinggalkan di Banda Aceh. Saat ini ibukota provinsi tersebut membutuhkan perumahan berkonsep terpadu.
Ketua DPD REI Aceh menyebutkan, saat ini pasar rumah di Banda Aceh telah memasuki tipe menengah dengan kisaran di atas Rp300 juta. Tak hanya itu di beberaoa kawasan seperti Kecamatan Lueng Bata dan Kuta Alam, harga properti mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar.
Banda Aceh sudah cukup jenuh dan butuh konsep baru. Dengan mengajukan konsep terpadu. Konsep ini belum ada, dan potensi pasarnya sangat besar. Selama ini pengembang lokal masih membangun dengan sistem klaster 10-20 unit karena modal terbatas.
Perumahan berkonsep terpadu tersebut nantinya bisa mengusung hunian eksklusif dengan luas lahan total 10-20 hektare. Beberapa kawasan yang berpotensi menjadi tujuan pembangunan yakni Lambaro, Blang Bintang, dan Ulee Kareng.
Saat ini perekonomian masyarakat Banda Aceh terus meningkat. Mulai banyak kelas menengah yang belum memiliki hunian representatif, padahal mereka mampu. Ini peluang.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind