Awas, Currency War Meledak di Asia

INILAHCOM, Jakarta – Kekhawatiran terjadinya perang mata uang (currency war) tidaklah berlebihan. Sejumlah negara di Asean bersiap mengikuti jejak Cina yang mendevaluasi mata uangnya. Mana saja negara itu?

Kata Direktur Eksekutif Mandiri Institute, Destry Damayanti, langkah Cina yang mendevaluasi mata uang yuan, tampaknya bakal ditiru sejumlah negara di Asean. Ya, kemungkinannya, Malaysia, Thailand dan Vietnam paling berpeluang melakukan itu.

“Ya, memang ada rencana dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam untuk mendevaluasi mata uangnya, Karena nilai ekspor mereka cukup tinggi terhadap PDB,” ujar Destry di Jakarta, Senin (7/9/2015).

Namun begitu, kata Destry, sangat sulit bagi Indonesia untuk coba-coba menempuh devaluasi rupiah. Alasannya, nilai ekspor tidak cukup tinggi terhadap PDB. “Kita tidak bisa mengikuti langkah mereka, karena ekspor kita tidak besar. Jadi tak ada gunannya,” ujar Destry.

Masih kata Destry, “Kalau Indonesia kan ekonominya lebih berorientasi ke domestik, dan kita impor bahan baku tinggi sekali. Kalau rupiah melemah, itu akan lebih memukul ekonomi domestik kita. Sebanyak 76 persen impor kita adalah bahan baku untuk produksi dan konsumsi domestik,”

Nah, kalau benar ketiga negara itu melemahkan mata uangnya, seberapa besar dampaknya bagi Indonesia? Tentu saja, itu bisa menambah runyam ekonomi. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*