Awali Perdagangan Saham Rebound, BRAU Tahan Laju Produksi Batubara

Di 2014 PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berencana menahan laju produksi batubaranya, perseroan hanya menargetkan produksi sebanyak 22,35 juta ton batubara, turun 4,89% dari realisasi 2013 yang 23,5 juta ton. Namun, manajemen BRAU tidak menjelaskan alasan mengerem laju produksi batubara tersebut. 

Padahal, performa operasional BRAU sebelumnya lumayan baik. BRAU masih mampu mendongkrak produksi 11,7% year-on-year (yoy) menjadi 23,5 juta ton. Ini bahkan melampaui target produksi BRAU di 2013 yang awalnya ditetapkan 23 juta ton.

BRAU pun akan terus berupaya mengoptimalkan penggunaan aset demi mengurangi beban biaya sehingga tercipta efisiensi. Dan akan BRAU terus mengadakan negosiasi dengan para kontraktor terkait pengenaan tarif jasa yang akan diberikan di tahun ini. 

Dari kondisi fundamental keuangannya pertumbuhan penjualan BRAU untuk tahun lalu lebih unggul dari para emiten batubara lainnya dimana rata-rata pertumbuhan emiten batubara lainnya berkisar di angka 6-10%, sedangkan BRAU ada pada posisi 12%. Namun untuk tingkat pengembaliannya, BRAU tidak cukup memuaskan dimana nilai ROE dan ROA yang saat ini bertengger di angka -26% dan -2.65% membuat BRAU kondisi keuangan tidak cukup menjajikan ditambah rasio hutangnya yang mencapai 4.61 menjadikan BRAU sangat riskan dalam mengusung kinerjanya.

Meninjau kabar dari lantai bursa pada perdagangan saham awal pekan ini, Senin (24/3/14), saham BRAU dibuka naik 1 poin ke posisi 178. Dan bergerak menguat dikisaran 177-180. Dengan volume awal perdagangan saham BRAU mencapai 700 ribu lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham BRAU saat ini masuki tren pelemahan dimana indikator MA sudah berhimpit dengan bolinger band tengah yang terlihat melebar dan candle yang telah menyentuh BB tengah diprediksi akan kembali ke garis MA. Indikator stochastic pun menunjukan harga berada di zona jenuh beli dan mulai menurun  di level 18

Indikator ADX bergerak menguat  ketika  +DI menunjukan juga bergerak melemah di level 20. Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga BRAU masih akan lanjutkan pelemahan di level support Rp 171 hingga resistance Rp 186.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*