Selasa, 01 Maret 2016 | 13:58 WIB
Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah, dalam transaksi antarbank di Jakarta, menguat 21 poin menjadi 13.354 per dolar Amerika Serikat pada awal perdagangan, Selasa, 1 Maret 2016.
“Fluktuasi harga minyak yang stabil menyediakan optimisme di pasar keuangan negara-negara kawasan Asia, termasuk Indonesia,” kata ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pagi ini berada di level US$ 33,59 per barel dan Brent Crude di posisi US$ 36,35 per barel.
Ia mengatakan rupiah hari ini bisa melanjutkan tren penguatannya seiring dengan harga minyak mentah dunia yang cenderung stabil di atas level US$ 30 per barel.
Kendati demikian, kata dia, pergerakan rupiah berpotensi tertahan jika angka inflasi Februari naik dan situasi itu dapat memangkas harapan pasar mengenai potensi penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus, mengatakan indeks aktivitas manufaktur dari beberapa negara akan dirilis pekan ini dan data itu dapat memberi gambaran kesehatan perekonomian global.
“Diharapkan data manufaktur yang akan dirilis negara-negara itu menggambarkan perbaikan ekonomi global sehingga akhirnya menjaga pertumbuhan di negara-negara berkembang sehingga dapat menjaga stabilitas mata uang,” katanya.
ANTARA
—
Distribusi: Tempo.co News Site
Speak Your Mind