Awal Bursa Eropa 31 Oktober Tertekan Ketidakpastian Pemilu AS dan Buruknya Penjualan Ritel Jerman

Pasar saham Eropa memulai awal minggu, Senin (31/01) pada posisi rendah dengan meningkatnya ketidakpastian atas pemilihan presiden AS yang akan datang dan buruknya data penjualan ritel Jerman.

Indeks FTSE berada pada 6.969,66, turun -26,60 poin atau -0,38%

Indeks DAX berada pada 10.663,30, turun -32,89 poin atau -0,31%

Indeks CAC berada pada 4.523,55, turun -25,03 poin atau -0,55%

Indeks IBEX 35 berada pada 9.130,80, turun -70,50 poin atau -0,77%

Indeks Stoxx 600 lebih rendah dengan semua bursa utama dan sebagian besar sektor di wilayah negatif.

Volatilitas telah kembali dengan ketidakpastian baru atas hasil pemilu AS. FBI mengumumkan terakhir Jumat malam bahwa itu melihat email tambahan sebagai bagian dari investigasi yang sedang berlangsung dalam penggunaan server email pribadi Hillary Clinton. Penyelidikan bisa merusak peluang kandidat Demokrat dengan hanya lebih dari seminggu sebelum hari pemilihan.

Sektor minyak dan gas adalah salah satu pemain terburuk selama awal perdagangan, jatuh 0,9 persen, dengan negara-negara OPEC tampaknya jauh dari mencapai kesepakatan atas pengurangan pasokan. Setelah lebih dari 18 jam pembicaraan di Wina selama akhir pekan, tidak ada konsensus yang nyata dari produsen non-OPEC bergabung dalam penurunan produksi yang diusulkan.

Para pejabat akan bertemu pada akhir November, berharap untuk memiliki kesepakatan akhir yang bisa mendongkrak harga minyak. Pada hari Senin, minyak mentah Brent turun, perdagangan 0,5 persen pada $ 49,44 per barel, sementara WTI jatuh 0,25 persen pada $ 48,59 per barel.

Saham bank juga turun, menjatuhkan 0,36 persen. Di Italia, saham Monte Dei Paschi di Siena dihentikan dari perdagangan setelah jatuh sebanyak 4,76 persen. Ini datang di tengah aliran berita kecil di sekitar perusahaan, meskipun CEO sedang terbang ke Qatar untuk menyajikan sebuah rencana penyelamatan ke Qatar Investment Authority.

Dalam data ekonomi, penjualan ritel Jerman untuk September membukukan kejatuhan paling tajam dalam lebih dari dua tahun, menurut Reuters.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan bergerak lemah dengan ketidakpastian pemilihan Presiden AS dan memburuknya data ekonomi Jerman, juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan bursa Wall Street.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*