Australia Antisipasi Resiko Kredit Perbankan Ditengah Rendahnya Suku Bunga

Para pembuat kebijakan perbankan Australia mendesak para pemberi pinjaman hipotek untuk mempertahankan standar mereka sebagai antisipasi atas naiknya risiko pinjaman dan melonjaknya harga rumah di tengah suku bunga rendah saat ini.

The Australian Prudential Regulation Authority menyatakan bahwa saat ini mereka melihat bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup tajam atas karakteristik peminjam yang tergolong dalam kategori “high risk” dan hal ini harus ditekan agar tidak terus berlanjut.

Seperti kita ketahui, saat ini The Reserve Bank of Australia (RBA) masih mempertahankan suku bunga rendahnya sebesar 2,5 persen sejak Agustus 2013 lalu. Dimana hal ini mengakibatkan bangkitnya kinerja sektor perumahan.

Sebagai antisipasi atas meningkatnya high risk karakteristik saat ini maka draft pedoman APRA segera dirilis hari ini dimana isinya menyatakan bahwa setiap bank harus teratur melakukan tes stres dengan berbagai skenario untuk memastikan bahwa portofolio mereka tidak berdampak negatif ditengah ketidakstablian perekonomian global saat ini.

Ketika broker atau pihak ketiga lainnya juga ikut terlibat maka pihak pemberi pinjaman harus bertanggung jawab untuk memastikan peminjam bisa membayar pinjaman, sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Saat ini perekonomian Australia memang terlihat kurang begitu baik. Berdasarkan beberapa rilis data negara ini dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran meningkat dan prediksi inflasi kembali naik. Oleh karena itu RBA dan jajaran lembaga keuangan harus mengantisipasi ketidakstabilan yang terjadi saat ini, terutama dalam hal pemberian pinjaman untuk sektor perumahan.

 

Stephanie Rebecca / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*