Pada sepanjang sesi transaksi hari Selasa kemarin, dollar AS masih kuat mendominasi tren terhadap segenap rival karensi utama lainnya, ditandai dengan anjloknya performa dollar Australia setelah data consumer confidence Australia anjlok pada bulan ini. AUSD Westpac Consumer Sentiment, tercatat memburuk -4.6% dari sebelumnya naik 3.8%.
Data tersebut merupakan hasil survey terhadap 1200 konsumen yang ditanya mengenai tingkat level relative untuk kondisi ekonomi yang telah berlalu dan yang akan datang ,juga mencakup tenaga kerja dan iklim pembelian secara umum
Jeleknya data tersebut semakin menekan laju dollar Australia setelah pihak Bank Sentral Australia menyatakan bahwa nilai-berlebih mata uang (dollar Australia) sedang menghambat transisi ekonomi dalam memicu pertumbuhan domestic dari investasi pertambangan karena mengalami masa jeda yang panjang saat penyesuaian suku bunga sejak tahun 2006
Dan AUDUSD pun terus melorot dari level puncak 0.9505 menuju area 0.9000, pada saat mata uang lainnya semisal euro dan sterling sedang memasuki fase jenuh jual.
Di sisi lain, mata uang Inggris, pada hari ini akan kembali diuji oleh event vital pada jam 20.45 WIB, yaitu Inflation Report Hearings. Selama dengar pendapat antara Gubernur BOE dan anggota MPC berlangsung diperkirakan akan melejitkan volatilitas pergerakan GBPUSD, karena akan menyinggung mengenai tinjauan ekonomi dan prospek suku bunga ke depan, yang sangat sensitive
Jika hasilnya negatif, maka GBPUSD kembali berpeluang menuju area kunci 1.6000. Sebaliknya jika hasilnya secara general positive dan pasar mengapresiasinya, maka akan menjadi titik balik bagi jejak naik GBPUSD, setidaknya menyapa lagi level 1.6200
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind