Aussie Terpuruk Akibat Lesunya Harga Bijih Besi, Keyakinan Konsumen Terpukul

Mata uang dollar Australia atau biasa disebut aussie hari ini terpantau melanjutkan penurunannya terhadap dollar AS (21/5). Mata uang ini bergerak melemah dan sempat mencapai posisi paling rendah dalam nyaris 3 minggu belakangan. Rilis data yang kurang mengesankan dan anjloknya harga barang tambang utama di negara tersebut memberikan dorongan melemah terhadap pergerakan mata uangnya.

Data keyakinan konsumen bulan Mei di negara tersebut mengalami penurunan nyaris 7 persen mencapai level paling rendah dalam dua tahun belakangan di tengah rencana pemerintahnya untuk memangkas defisit anggaran belanja. Rencana pemotongan defisit ditujukan untuk mencapai kondisi fiskal yang lebih berkesinambungan akan tetapi berpotensi untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu harga bijih besi yang merupakan komoditas ekspor tambang utama di Australia juga terus anjlok. Kondisi ini memukul harapan bangkitnya sektor pertambangan di negara tersebut.

Mata uang aussie sempat mengalami penurunan hingga mencapai posisi 0.9216 dollar pagi ini, posisi paling rendah sejak tanggal 2 Mei yang lalu. Aussie mengalami pergerakan rebound terbatas dan saat ini berada pada posisi 0.9237 dollar. Posisi aussie masih berada di bawah level penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di 0.9242 dollar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan aussie terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan, meskipun terbatas. Untuk hari ini nilai tukar aussie terhadap dollar AS berpotensi mengalami pergerakan pada kisaran 0.9210 – 0.9270.

 

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN 
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*