Aussie-Dollar Rebound Akibat Membaiknya Bursa Asia

Pada perdagangan hari ini nilai tukar dollar Australia terhadap dollar AS terpantau rebound dengan cukup signifikan hari ini (21/3). Mata uang dari Negeri Kangguru ini mengalami pelemahan selama dua hari berturut-turut hingga kemarin.

Melemahnya mata uang Australia ini terjadi setelah setelah Janet Yellen selaku gubernur Fed menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat akan lebih cepat dari perkiraan. Yellen menyatakan kemungkinan Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan atau FFR 6 bulan setelah stimulus dicabut secara total.

Pada akhir pertemuan FOMC kemarin Fed memutuskan untuk melanjutkan program tapering stimulus moneternya. Fed kembali memangkas stimulus sebesar 10 miliar dollar per bulan. Per bulan April nanti stimulus moneter hanya akan berada di level 55 miliar dollar per bulan. Hingga saat ini stimulus moneter Fed telah dipotong 30 miliar dollar per bulan.

Hari ini aussie tampak rebound seiring dengan kenaikan di bursa saham kawasan Asia. Membaiknya kondisi bursa saham membuat para pelaku pasar siap untuk kembali mengoleksi asset berisiko dan berimbal hasil tinggi seperti aussie. Mata uang aussie rebound setelah anjlok kemarin akibat keputusan Fed tersebut.

Hari ini aussie berada di level 0.9060 dollar. Mata uang ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 0.9038 dollar. Kemarin aussie sempat mengalami penurunan yang signifikan dan mencapai posisi 0.8994 dollar, posisi paling rendah sejak tanggal 12 Maret.

 Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar aussie terhadap dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan lanjutan meskipun terbatas. Mata uang ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 0.9020 – 0.9090 dollar.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*