Aussie Dollar Coba Bangkit Jelang Data Australia


shadow

Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Kamis(5/3), dollar Aussie terpantau mencoba kembali alami penguatan terhadap dollar AS dengan bergerak di area positif setelah permintaan greenback alami kenaikan kuat akibat meningkatnya aktifitas non-manfaktur di wilayah Amerika, ketika para pelaku  pasar akan dihadapkan dengan laporan data penjualan ritel serta neraca perdagang di Australia pagi ini.

Pasangan AUDUSD menguat 0.05% dengan diperdagangkan di level 0.7822 dimana pasangan ini terlihat bergerak menyentuh level 0.7815 untuk sesi terendah harian dan level 0.7824 untuk sesi tertinggi harian.

Permintaan greenback di sesi sebelumnya terlihat meningkat dan menekan dollar Aussie alami pelemahan, hal ini telah  diakibatkan karena naiknya aktifitas non-manufaktur di wilayah Amerika. Berdasarkan laporan resmi yang telah dirilis oleh Institute for Supply Management menyatakan bahwa PMI Non-Manufaktur AS alami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.9 di bulan Februari.

Akan tetapi, penguatan bagi dollar AS tersebut telah dibatasi atas lemahnya laporan ADP non-farm Amerika yang memperlihatkan bahwa terjadinya perlambatan pertumbuhan lapangan pekerjaan. Berdasarkan Automatic Data Processing memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan lapangan pekerjaan AS alami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 212.000 di bulan Februari.

Sementara itu, gejolak pergerakan bagi dollar Aussie akan terjadi pada pagi ini ketika akan dirilisnya laporan ekonomi Australia pada pukul 07.30 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa penjualan ritel di wilayah Australia akan alami kenaikan sebesar 0.4% di bulan Januari, sedangkan defisit neraca perdagangan Australia diperkirakan akan meluas yang disesuaikan secara musiman menjadi -0.94B di bulan Januari.

Apabila serangkaian data Australia tersebut memperlihatkan bahwa penguatan pemulihan ekonom maka peluang bagi dollar Aussie lanjutkan kenaikan dapat terjadi, namun potensi melemah masih bisa terjadi jika saja laju pertumbuhan ekonomi melambat.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*