ASX 200 Jatuh Lagi, Terseret Pelemahan Mata Uang China

Perdagangan bursa saham Australia hari ini tergelincir dan ditutup jatuh secara signifikan. Saham ditutup melemah menyusul adanya kekhawatiran dari pelaku pasar terhadap jatuhnya harga komoditas dan melemahnya mata uang China.

Pasar masih berfokus pada pergerakan harga bijih besi, tembaga, baja dan batubara. Pergerakan harga komoditas ini berpengaruh terhadap harga saham emiten sektor pertambangan dan migas. Selain itu, pelemahan mata uang China Renmimbi, merupakan masalah tersendiri dari melemahnya harga-harga komoditas tersebut, seperti kita ketahui China adalah importir utama komoditas tersebut dan pelemahan kurs China mempengaruhi daya beli sang importir.

Diakhir perdagangan hari ini (12/3/2014) indeks benchmark di bursa Sydney jatuh 29.6 poin ke posisi 5384.2 poin.  Sementara indeks All Ordinaries turun 28.8 poin menjadi 5400.5 poin . Pelemahan signifikan bursa sydney pada perdagangan hari ini diikuti oleh saham-saham sektor migas dan sektor keuangan yang terpantau anjlok.

Di sektor migas Whitehaven Coal jatuh 3.14 persen ke posisi $1.695.Oil Search anjlok 1.93 persen ke posisi $8.65. Sementara itu Santos terpantau turun 1.57 persen ke posisi $13.78 dan Woodside Petroleum melemah 0.72 persen ke posisi $38.36.

Sementara di sektor keuangan, pelemahan juga dialami oleh emiten perbankan dimana, ANZ ditutup melemah 0.63 persen menjadi      $ 34.55 dan Commonwealth Bank  juga tergelincir  0.66 persen menjadi $ 75.75. Disusul National Australia Bank yang melemah 0.63 persen menjadi $ 34.55, sementara Westpac juga jatuh 1.02 persen menjadi $ 33.94.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari masih akan melanjutkan pergerakan yang mix. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5375 – 5410 poin.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*