ASX 200 Ditutup Anjlok, Investor Kecewa Dengan Data Penjualan Australia

Kabar dari negeri kangguru terpantau perdagangan bursa saham Australia hari ini ditutup melemah ditengah sentimen anjloknya bursa Wall Street. Hari ini bursa saham di Australia tampak bergerak melemah dengan cukup signifikan.

Bursa saham terpukul mundur setelah selama tiga sesi berturut-turut sebelumnya mengalami rally. Para pelaku pasar juga kecewa terhadap rilis data penjualan eceran bulan Maret di Australia yang hanya tercatat tumbuh 0.1 persen jauh dibawah perkiraan yakni angka 0.44 persen.

Hari ini (7/5/2014) indeks benchmark di bursa Sydney ditutup menguat. Indeks S&P ASX 200 tersebut membukukan pelemahan sebesar 43.6 poin ke posisi  5419.1.  Sementara indeks All Ordinaries turun 45.6 poin menjadi 5435.8.

Pelamahan bursa sydney pada perdagangan hari ini diikuti oleh saham-saham sektor pertambangan dan sektor keuangan yang terpantau melemah.

Di sektor pertambangan BHP Billiton turun 1.3 persen menjadi $37.17, sementara pesainganya Rio Tinto juga turun 1.46 persen menjadi $60.60. Sedangkan, Fortescue Metals turun 3.54 persen menjadi $4.63 dan Newcrest terpantau turun 0.76 persen menjadi $10.45.

Di sektor keuangan, penguatan dipimpin oleh emiten perbankan yang terpantau ANZ ditutup turun 0.91 persen menjadi $33.77 dan Commonwealth Bank menguat 0.93 persen menjadi $78.55. Disusul National Australia Bank yang melemah 0.79 persen menjadi $33.84, sementara Westpac naik 0.55 persen menjadi $34.50.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memproyeksikan bahwa indeks benchmark di bursa Australia pada perdagangan keesokan hari cenderung mengalami pergerakan yang menguat terbatas. Indeks ASX 200 tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5400 – 5500 poin.

 

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*